Bercadar atau Tidak, Menag: Mari Saling Menghormati

NusantaraPos – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak masyarakat untuk saling menghormati pilihan cara berpakaian di muka umum. Apakah menggunakan cadar atau tidak, Menag berharap masing-masing bisa saling menghormati.

Menurut Menag, motif seseorang menggunakan cadar beragam, bisa karena fasion, mode, atau juga refleksi dari keyakinan pemahaman keagamaan. Karenanya, ada dua hal menyikapi pemahaman ini.

Pertama, menghormati mereka yang bercadar seperti juga kita menghormati mereka yang menggunakan atribut lain di muka umum. “Itu bagian dari hak setiap kita. Apalagi kalau itu terkait dengan keyakinan, pemahaman ajaran agamanya,” ujar Menag kepada awak media usai menghadiri Silaturahmi Kebangsaan  dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila 1 Juni di Masjid Istiqlal Jakarta, Rabu (16/05).

Kedua, agar mereka yang bercadar juga menyadari lingkungan sekitarnya yang juga ingin bisa berinteraksi. “Jadi kedua belah pihak harus saling membangun kesadaran untuk saling menghormati,” terangnya seperti dikutip dari kemenag.go.id.

“Itu mengapa lalu ada ketentuan di sejumlah lembaga pendidikan atau tempat tempat tertentu orang tidak boleh menggunakan cadar. Kententuan ini juga bagian yang harus difahami, dimengerti oleh mereka yang menggunakan cadar,” sambungnya.

Menyikapi situasi terakhir ini, Menag mengajak untuk mengembalikan agama kepada esensi ajarannya yang moderat atau tidak ekstrim kiri maupun kanan. Sebab, hakikat agama adalah moderat.

“Kewajiban kita semua untuk mengajak kedua kutub ini ke tengah dengan cara memahami dan mengamalkan ajaran agama yang moderat kepada esensi ajaran agama yang sesungguhnya yang memanusiakan manusia. Agama hadir untuk melindungi harkat martabat kemanusiaan, bukan justru sebaliknya. Agama tidak boleh diperalat, dimanipulasi, bahkan dieksploitasi untuk hal-hal yang justru menimbulkan sesama kita saling menegasikan, saling merendahkan, bahkan saling meniadakan satu dengan yang lain,” pesannya. (*)