BISNIS  

Grab dan Bank Mandiri Siapkan Modal Kerja Bagi Ribuan UMKM di Indonesia

NusantaraPos – Bank Mandiri bekerjasama dengan Grab memberikan fasilitas pembiayaan kepada ribuan usaha mikro kecil menengah (UMKM) kuliner yang tergabung dalam GrabFood. Melalui kerja sama ini, ribuan rekanan GrabFood yang tersebar di seluruh Indonesia diharapkan dapat memperkuat modal kerja outlet dan ekspansi pasar mereka.

Perjanjian kerja sama ini ditandatangani oleh Wawan Setiawan, SVP Micro Banking Bank Mandiri  dan Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia di Plaza Mandiri, Senin (7/5) dengan disaksikan oleh Donsuwan Simanjuntak, Pejabat Eksekutif Retail Banking Bank Mandiri dan Ongki Kurniawan, Executive Director Grab Indonesia.

Melalui kerja sama ini sebanyak 60.000 outlet rekanan GrabFood yang tersebar di seluruh Indonesia akan mendapatkan akses fasilitas pembiayaan dari Bank Mandiri, dimana 60% (enam puluh persen) di antaranya merupakan UMKM. Adapun, wilayah operasional GrabFood saat ini telah mencakup 28 kota di seluruh Indonesia yang diantaranya mencakup Jabodetabek, Surabaya, Bandung, Bali, Makassar, Medan, Palembang, Semarang, Yogyakarta, Malang, Solo, Manado, Batam, Bandar Lampung, Cirebon, Samarinda, Pekanbaru, Balikpapan, Padang, Pontianak, Banjarmasin, Jambi, Sukabumi, dan Cimahi.

“Keberadaan GrabFood sebagai salah satu penyedia layanan pengantaran makanan dan minuman dengan sistem door-to-door kini semakin populer di kalangan masyarakat milenial sebagai sebuah kemudahan dalam menikmati jajanan kuliner apapun dengan mudah dan harga yang terjangkau. Melalui kerjasama ini, kami optimis bisa memberikan nilai tambah yang membuat fasilitas ini semakin menjadi pilihan utama masyarakat.” kata Donsuwan Simanjuntak, Pejabat Eksekutif Retail Banking Bank Mandiri melalui Siaran Pers yang diterima Nusantarapos.co.id.

“Grab menyambut baik kerja sama dengan Bank Mandiri yang telah memiliki rekam jejak yang sangat baik dalam pembiayaan UMKM di Indonesia. Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat membantu ribuan mitra GrabFood yang tersebar di seluruh Indonesia untuk mendapatkan tambahan modal untuk mengantisipasi perkembangan bisnis kuliner mereka.” kata Ridzki.

Grab akan merekomendasikan rekanan GrabFood yang memiliki transaksi aktif kepada Bank Mandiri. Selanjutnya, Bank Mandiri akan menentukan outletmana yang dapat memperoleh fasilitas kredit dengan skema KUR. Dengan riwayat transaksi aktif dari outlet yang direkomendasikan oleh Grab diharapkan dapat membantu Bank Mandiri meminimalisir peluang terjadinya non-performing loan di kemudian hari. 

Sebagai tahap awal, program ini akan menyasar sekitar 1.000 outlet rekanan GrabFood di kota Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek),  untuk selanjutnya meluas ke kota-kota besar lainnya di Indonesia.

“Dengan skema ini, UMKM mitra GrabFood akan mendapatkan fasilitas pembiayaan dengan plafon maksimal Rp200 juta dengan bunga 7% per tahun. Skema ini sangat menguntungkan dan mendukung UMKM mitra GrabFood dalam mengembangkan usaha mereka. Kami sadar sebagian besar pelaku UMKM adalah industri kreatif atau pengolahan yang termasuk ke dalam kategori sektor produktif. Oleh karena itu, kami berharap inisiatif ini juga dapat membantu memenuhi target penyaluran 50% KUR ke sektor produktif.” jelas Donsuwan.

“Pencapaian Grab saat ini tidak lepas dari dukungan mitra  kami di seluruh Indonesia dan kerja sama ini merupakan bukti komitmen kami dalam meningkatkan taraf hidup dan produktivitas mitra pengemudi kami. Melalui sinergi ini, para rekanan GrabFood akan mendapatkan keuntungan strategis, baik secara finansial termasuk kesempatan untuk pengembangan usaha. Di samping itu, Grab juga dapat memanfaatkan berbagai layanan dan produk perbankan Bank Mandiri, baik untuk transaksional, penghimpunan dana, maupun pembiayaan.” tutup Ridzki.

Hingga April 2018, Bank Mandiri telah menyalurkan KUR sebesar Rp. 5,28 Triliun kepada 85.235 debitur. Dari nilai tersebut, penyaluran ke sektor produktif telah mencapai 41 % dari total penyaluran atau sebesar Rp. 2,18 triliun, dimana penyaluran ke sektor pertanian sebesar Rp. 1,05 Triliun sektor perikanan Rp. 13 Miliar, industri pengolahan Rp. 272.6 Miliar dan jasa produksi sebesar Rp. 839 Miliar. (*)