R. Sukoco : Penetapan Tonggak Hari Jadi Ini Sifatnya Masih Sementara

PACITAN, NUSANTARAPOS, – Hari, tanggal, bulan dan tahun peringatan hari jadi Pacitan masih menjadi perbincangan di tengah masyarakat khususnya bagi peneliti atau pengamat cikal bakal Pacitan. Tanggal 19 Februari yang digunakan sebagai tanggal HUT Pacitan, sedangkan dari versi masyarakat ada yang meyakini tanggal 17 Januari, 17 Februari dan ada yang di atas tanggal 20 an.

Sulitnya memastikan tanggal hari jadi Pacitan banyak faktor penyebabnya, kemungkinan itu bisa saja belum dikumpulkannya para sesepuh secara maksimal atau kurang dilibatkannya tokoh masyarakat yang sedikit banyak paham soal cikal bakal Pacitan.

Bahkan, nama Prasasti yang belum diungkap oleh Pemerintah Daerah seperti “Prasasti Watu Kura” , masyarakat belum tahu juga apa isi tulisan yang ada di prasasti itu.

Menurut Trihadi, warga Ploso, Selasa (22/2/22) mengatakan, “Prasasti Watu Kura sejarahnya ada di Watu Patok Kec. Bandar Kab. Pacitan mulai abad 8 (800 tahun) yang sekarang berada di museum ‘Liden’ Belanda.”

Pada saat Bupati Sutrisno menjabat, ‘Prasasti’ tersebut sudah pernah disinggung, berikut juga oleh Bupati Pacitan Suyono dan bahkansudah pernah melibatkan UGM,namun sampai sekarang semuanya belum berani membuka.

“Pak Koco pernah menelusuri tentang tanggal hari jadi di era Bupati Pacitan Abdul Kadir. Beliau menelusuri sampai museum Sono Budoyo di Jogja dan museum Radia Pustaka di Solo,” pungkasnya.

Sementara itu, Djohan Perwiranto, Kabid Kebudayan Dinas Pariwisata menyampaikan kata – kata bijak dari Pak Koco yang mengatakan,” Penetapan tonggak hari jadi ini masih bersifat sementara, jika dalam perjalanannya di temukan data yang lebih otentik, maka hari jadi ini dianggap batal.”

Penulis: MUJAHIDEditor: JOKO