Tekan Angka Stunting di Gunungkidul, Tripatra Lakukan Ini

Gunungkidul, Nusantarapos.co.id – Stunting masih menjadi masalah penting bagi tumbuh kembang anak. Penanganan yang serius sangat dibutuhkan karena stunting juga berdampak pada masa depan bangsa Indonesia.

Hal tersebut yang membuat PT. Tripatra Engineering and Contractors menggelar edukasi pentingnya pencegahan stunting sejak usia dini di Kapanewon Panggang, Gunungkidul, DIY.

Edukasi yang ditujukan kepada puluhan ibu muda serta remaja putri ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Tripatra.

Dokter spesialis anak, dr. Niken Iswarajati RSUD Saptosari Gunungkidul mengatakan, permasalahan stunting menjadi tanggung jawab bersama dan harus ditangani secara serius karena berdampak pada masa depan bangsa Indonesia.

Ia mengapresiasi intervensi yang dilakukan PT. Tripatra dalam mendukung pencegahan stunting di wilayah Panggang, Gunungkidul.

“Kami ucapkan terima kasih kepada ibu-ibu yang sudah membawa putra putri balitanya ke sini. Semoga dengan informasi ini dapat mendukung upaya pencegahan stunting,” ujar dr. Niken melalui siaran persnya, Jumat (24/2).

Niken menjelaskan, orangtua dapat mewaspadai potensi stunting dengan rutin membawa putra putri ke Posyandu, sehingga dapat dilakukan deteksi dini pada tumbuh kembang anak.

“Ya kan sekaligus intervensi nutrisi jika ditemukan potensi masalah tumbuh kembang anak,” jelasnya.

Head of Division Corporate Communication & Sustainability PT Tripatra Engineering Contractors, Ninesiana Melinadona, mengungkapkan, dukungan program TJSL ini menjadi kegiatan rutin yang dalam mendukung penanganan masalah stunting dan tidak hanya di Gunungkidul namun juga di sejumlah daerah DIY.

“Kami berharap dengan kegiatan berkelanjutan ini dapat meningkatkan kembali pemahaman masyarakat terkait stunting. Selain itu, diharapkan juga para orang tua dapat memahami dan menerapkan informasi yang didapat, sehingga tumbuh kembang anak bisa lebih baik, lebih sehat dan bisa lebih bermanfaat bagi keluarga dan negara,” kata Ninesiana Melinadona.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Panggang II, Ridwan mengungkapkan, kasus stunting di wilayah Puskesmas Panggang II masih cukup tinggi, sehingga kegiatan CSR/TJSL ini sangat bermanfaat dan dibutuhkan warga setempat.

“Di wilayah Panggang II kasus stunting masih terbilang tinggi. Hal tersebut tidak terlepas dari kondisi pola asuh, maupun situasi sekarang dengan banyaknya makanan cepat saji,” ungkap Ridwan.

Ia menambahkan, tingginya stunting di wilayah ini akibat faktor asupan makanan yang diberikan kepada anak-anak termasuk pola asuh dalam memperhatikan faktor psikologis anak, dimana tidak sedikit orang tua berfikir bahwa keinginan orang tua sama seperti keinginan anak.

Saat ini tercatat dari jumlah balita di wilayah Puskesmas Panggang II masih diangka 17-20 persen sehingga diperlukan pola motivasi serta sosialisasi. Sedangkan bagi anak-anak yang sudah stunting diperlukan perbaikan kualitas nutrisi anak.

Melalui sinergiĀ  yang dilakukan PT. Tripatra melalui TJSL, diharapkan dapat menekan angka kasus stunting.

“Semoga kegiatan ini dapat menekan stunting mulai usia remaja, pranikah, hingga nikah. Terkait remaja dengan kondisi anemi dari 12 persen masih 10 persen sehingga pencegahan dari remaja dapat dilakukan dengan meminum obat penambah darah satu bulan sekali,” harapnya. (AKA)