5.000 Bibit Mangrove Ditanam di Dusun Baros Bantul Yogyakarta

Yogyakarta, Nusantarapos.co.id- Kawasan Pesisir Selatan Yogyakarta memiliki beragam kekayaan jenis pohon mangrove, terutama di sekitar Dusun Baros, Tirtohargo, Kretek, Kabupaten Bantul. DIY.

Selain untuk mencegah terjadinya abrasi pantai, mangrove juga merupakan sabuk hijau pesisir pantai yang perlu untuk terus dilestarikan. Reboisasi atau penanaman baru mangrove pun terus digaungkan oleh sejumlah kalangan masyarakat.

Salah satunya seperti yang dilakukan oleh PT Tripatra Engineers and Constructors dengan cara melakukan penanaman 5.000 bibit mangrove di kawasan mangrove di Dusun Baros. Kegiatan yang masuk ke dalam program Corporate Social Responsibility (CSR) ini melibatkan sejumlah pihak, mulai dari masyarakat dan berbagai pihak lainnya.

Finance and Commercial Director PT Tripatra Engineers and Constructors Benny Joesoep, mengatakan upaya penanaman kembali mangrove di Dusun Baros merupakan komitmen perusahaan untuk berkontribusi dalam melestarikan lingkungan di Indonesia.

“Sebagai bentuk komitmen keberlanjutan Tripatra untuk pelestarian lingkungan, kami telah dan secara rutin menanam bibit pohon di berbagai lokasi. Salah satu lokasi yang kami pilih adalah Dusun Baros, dimana hari ini kami akan melakukan penanaman 5.000 bibit mangrove,” ujar Benny Joesoep di Yogyakarta, Minggu (26/2).

Benny menjelaskan, tujuan utama dari reboisasi mangrove ini yaitu guna mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi emisi karbon serta mencegah perubahan iklim.

“Kegiatan penanaman ini sebagai bentuk komitmen keberlanjutan kami untuk pelestarian lingkungan dan semoga dapat menjadi inspirasi bagi kita untuk menjaga lingkungan, tidak hanya di wilayah ini, tapi juga di dunia,” jelasnya.

Ia menambahkan, penanaman mangrove yang telah menjadi agenda rutin ini tidak hanya dilakukan di kawasan Dusun Baros namun juga di sejumlah lokasi lain.

Sementara itu Lurah Tirtohargo, Sugiyamta mengungkapkan, kawasan Mangrove di wilayahnya menjadi solusi dari persoalan abrasi maupun erosi.

Menurutnya, mangrove dikenal merupakan tumbuhan dengan kerapatan akarnya yang mengikat lahan atau tanah berlumpur sekaligus menjadi pemecah gelombang saat kalau terjadi tsunami.

“Terimakasih sudah memperhatikan Dusun Baros dengan menanam mangrove yang sangat bermanfaat terutama bagi masalah abrasi, erosi. Selain itu kegiatan menanam mangrove bisa memperbaiki kerusakan hutan mangrove di Dusun Baros ini,” tuturnya.

Ia menambahkan, pelestarian mangrove juga menjadi harapan besar akan keberadaan hutan mangrove, tidak hanya di Dusun Baros, Yogyakarta ini namun juga bagi  Indonesia, bahkan di dunia.

“Karena mangrove memiliki kemampuan menyerap karbon yang jauh lebih unggul jika dibanding tanaman lain sehingga Indonesia bisa selalu menjadi paru-paru dunia,” pungkasnya. (AKA)