Prof Sumaryoto: Sistem Zonasi Bantu Pemerataan Sistem Pendidikan di Indonesia

Jakarta, Nusantarapos – Adanya kekisruhan dalam penerapan sistem zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru dinilai wajar oleh pengamat pendidikan Prof. DR. Sumaryoto.

Menurut Rektor Unindra ini, hal ini merupakan bhal yang pertama bagi pendidikan jadi wajar jika terjadi ‘kaget’ bagi para orang tua. Padahal konsep zonasi ini sangat baik bagi pendidikan di tanah air.

“Jika berdasarkan sistem zonasi, seorang anak harus bersekolah terlalu jauh dari rumahnya,” kata Sumaryoto di Jakarta pada Jumat (5/7/2019).

Menurut dia, anak yang bersekolah jauh dari rumahnya adalah anak yang berasal dari keluarga dengan fasilitas yang cukup. “Karena punya kendaraan, jadi ada yang berani sampai berangkat jam 5 pagi untuk sampai ke sekolah di Jakarta Selatan, padahal rumahnya di bekasi misalnya,” kata Sumaryoto.

Karena itu, kata Sumaryoto, penerapan sistem zonasi ini dapat mengurangi kemacetan di kota-kota besar. Dan ini sangat membantu mengatasi kepadatan lalulintas.

Ia berpendapat hal tersebut tidaklah tepat lantaran justru menimbulkan ketidakadilan dalam memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengakses pendidikan.

Selain Itu, Sumaryoto juga menyoroti soal adanya stigma sekolah unggulan di berbagai daerah. Tanpa adanya sistem zonasi, anggapan sekolah unggulan akan terus berkembang di masyarakat. Padahal, menurut dia, pemerataaan kualitas sekolah harus menyeluruh dan tak boleh membuat sekat di antara masyarakat.

“Segregasi pembagian sekat-sekat kasta masyarakat akan makin keras karena anak jadi merasa kelompok ini dan saya bukan kelompok itu. Jika diteruskan, tidak hanya aspek kualitas, tapi aspek psikologis akan berpengaruh,” katanya.

Sumaryoto mengimbau, masyarakat perlu mendukung kebijakan sistem zonasi ini. Sebab, sekolah negeri adalah milik publik. Sekolah tidak bisa disekat hanya karena pintar atau merupakan bagian dari kelompok masyarakat tertentu.