Soal Import Rektor Asing, Pengamat : Seharusnya Peran Litbang Kemenristekdikti Lebih Berfungsi

Rektor Unindra, Prof. Dr. H. Sumaryoto.

Jakarta, NUSANTARAPOS.CO.ID  Rencana import rektor asing yang digaungkan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir.selertinya mendapat banyak penolakan dari berbagai kalangan. Tidak terkecuali pengamat pendidikan Prof Sumaryoto.

Menurut Sumaryoto, jika rencana tersebut hanya dilandasi ingin mengejar peringkat di dunia, maka sebaiknya dicari dulu akar persoalan dalam dunia pendidikan di tanah air.

Sebab, kata Sumaryoto, tidak ada jaminan pula rektor asing dapat memajukan pendidikan pada suatu Perguruan Tinggi di tanah air.
” Karena seni manajemen sebuah perguruan tinggi di tanah air berbeda dengan di luar negeri,” ujarnya

Sumaryoto menjelaskan, sebenarnya dengan anggaran 20 persen dari APBN untuk dunia pendidikan dapat memajukan pendidikan di tanah air. “Namun dengan catatan, jika semuanya dapat dikelola dengan baik,” kata Rektor UNINDRA ini kepada Nusantarapos di ruang kerjanya, Kamis (1/8)2019)

Sumaryoto berpendapat, untuk memajukan pendidikan di tanah air, sebaiknya regulator memiliki konsep yang jelas dalam menciptakan pendidikan yang bermutu dan berkualitas. Sebab jika hanya membandingkan dengan universitas di luar negeri yang sudah eksis sebelum Indonesia merdeka ini namanya tidak fair.

Disinilah, kata Sumaryoto, peran Litbang Kemenristekdikti seharusnya Lebih berfungsi. Untuk mencari persoalan yang sebenarnya terjadi terhadap dunia pendidikan di tanah air.

” Lepas dari pernyataan soal import rektor asing bersifat politis,, aebaiknya dalam membenahi pendidikan di tanah air, semua elemen pihak yang terkait dalam dunia pendidikan bisa diajak berkomunikasi agar dapat mendapatkan solusi terbaik dalam persoalan pendidikan di tanah air,” ungkapnya.