Diduga wanprestasi, Mantan Karyawan Akan Gugat PT Trans 1000 Jakarta Transportindo

Jakarta, Nusantarapos – Tidak dibayarkan gaji sesuai yang dijanjikan, mantan karyawan PT Trans 1000 Jakarta Transportindo berencana melaporkan perusahaan itu ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DKI Jakarta dan pihak kepolisian.

“Ini sudah merupakan wanprestasi, dimana saat saya diterima bekerja sebagai asisten manajer transportasi, saya dijanjikan gaji sebesar Rp16 juta per bulan, tapi nyatanya tiap bulan saya hanya menerima gaji Rp1-2 juta,” kata Indra, mantan karyawan PT Trans 1000, kepada Nusantarapos di Pelabuhan Kaliadem, Jakarta Utara, Minggu (8/9/2019). 

Indra mengaku, dirinya tertarik bekerja di Trans 1000 karena pada rencana perusahaan itu yang akan membuka bisnis angkutan penumpang laut dengan rute Pelabuhan Kaliadem ke pulau-pulau di Kabupaten Kepulauan Seribu. Karena pekerjaan itu menurut Indra sesuai dengan ijazah dari tempat kuliahnya dulu.

” Namun dengan berjalanya waktu, saya mulai kecewa saat pembayaran gaji tidak sesuai dengan yang ada di kontrak kerja yaitu Rp16 juta setiap bulan namun hanya Rp1-2 juta perbulan,” ujarnya.

Kejadian Seperti ini, kata Indra, tidak hanya menimpa dirinya. Namun juga ada 14 karyawan lainnya yang mengalami seperti dirinya.”Di antara mereka ada dua orang nahkoda, namanya Syaiful dan Laode Irfan,” jelasnya. 

Indra menilai, PT Trans 1000 merupakan perusahaan yang misterius, karena banyak hal yang ganjil dan menjadi tanda tanya dirinya selama bekerja di sana. 

Misalnya, ia pernah diajak ke Tanjung Burung, Tangerang, untuk menemui sebuah perusahaan pemilik Kapal Discovery I dan II. Kapal tersebut, katanya, akan dioperasikan dari Pelabuhan Kaliadem ke pulau-pulau di Kepulauan Seribu.  “Namun entah kenapa kapal itu tidak jadi dibeli,” katanya. 

Hal yang paling mengagetkan, kata Indra, meski Trans 1000 berniat berbisnis angkutan penumpang laut, perusahaan ini ternyata tak punya kapal. “Investornya pun berganti-ganti. Satu mundur, masuk perusahaan lain. Perusahaan ini mundur, masuk lagi perusahaan lain. Terakhir yang saya dengar investornya yang punya kapal Meranti Express, kapal yang pada Sabtu sampai Senin lalu (31 Agustus-2 September 2019) digunakan buat sosialisasi,” katanya. 

Pemuda lajang ini mengaku ia dan teman-temannya sempat mempertanyakan mengapa gaji mereka hanya dibayarkan Rp1-2 juta/bulan, tapi jawaban pihak Trans 1000 tak pernah memuaskan. “Karena tak tahan, saya dan teman-teman akhirnya memutuskan keluar,” kata pria yang bekerja di perusahaan Trans 1000 sejak Oktober 2018 hingga April 2019 itu.

Untuk diketahui, PT Trans 1000 Jakarta Transportindo adalah perusahaan yang akan membuka usaha angkutan penumpang laut dari Pelabuhan Kaliadem ke pulau-pulau di Kepulauan Seribu. 

Perusahaan ini semula akan memulai usahanya pada Oktober 2018 dengan menerjunkan 16 kapal, namun urung karena belum memiliki izin dan belum memiliki kerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta. Pada 31 Agustus-2 September lalu, perusahaan ini melakukan uji coba dengan satu unit kapal Meranti Express.