Fraksi PDI Desak Pemprov DKI Batalkan Rencana Pelaksanaan Formula E

Jakarta, Nusantarapos.co.id – Sepertinya rencana Formula E yang akan digelar Pemprov DKI pada 6 Juni 2020 mendatang mendapat sorotan dari partai Solidaritas Indonesia.

Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendesak rencana event Formula E supaya dibatalkan, pasalnya PSI menilai kegiatan tersebut hanya membuang anggaran.

Anggota Fraksi PSI Anthony Winza Prabowo mengatakan, sebaiknya anggaran di prioritaskan pada kebutuhan masyarakat Jakarta, salah satunya pembangunan akses air bersih.

“Saya pikir dengan dan begitu besar dampak perekonomiannya lokal aja. Sebaiknya diprioritaskan untuk infrastruktur yang menunjang untuk warga Jakarta. Jadi sebaiknya event formula E dibatalkan,” ujar Anthony di gedung DPRD DKI, Kamis (7/11)

“Saya kemarin reses, banyak warga mengeluhkan akses air bersih Nah, kenapa hal seperti ini tidak menjadi prioritas Pemprov,” tambahnya.

Anthony juga mempertanyakan event tersebut bisa menjadi program prioritas gubernur. Padahal jelasnya, kalau cuma mau memperkenalkan mobil listrik ramah lingkungan seharusnya Pemprov melengkapi terlebih dahulu hal yang berkaitan dengan mobil listrik, jangan digelar hanya sekedar gaya-gayaan.

“Kalau cuma hanya meperkenalkan mobil ramah lingkungan, mobil listrik, ya sebaiknya harus dipersiapkan dulu sarana lain, seperti membangun pom pengisian setrum mobil itu. Jangan tiba-tiba menggelar event yang menghamburkan uang banyak dan cuma gaya-gayaan,” jelas Anthony.

Untuk diketahui, Pemprov DKI Jakarta memasukkan biaya atau commitment fee untuk penyelenggaraan Formula E dalam Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) untuk rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2019

Pada rapat Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020 di ruang Komisi E, Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2019), pemprov DKI kembali mengajukan penambahan anggaran sebesar Rp 934 miliar.

Dalam draf yang diajukan tertulis pagu anggaran indikatif sebesar Rp 934 miliar. Rinciannya 22 juta poundsterling untuk biaya penyelenggaraan dan 35 juta euro untuk asuransi.

Jika dikonversi dengan menggunakan rupiah (1 poundstreling Rp 17.205), maka 22 juta poundsterling jadi Rp 378,46 miliar.