Membangun Pacitan Dengan Hati

Pacitan, Nusantarapos.co.id –
Sembilan bulan lagi musim pemilihan calon pemimpin AE 1 dan AE 2 akan segera digelar. Mendapatkan sosok pemimpin yang bijak merupakan suatu kewajiban bagi warga masyarakat Kabupaten Pacitan.

Keberadaan pemimpin merupakan jaminan terciptanya kondisi masyarakat yang sejahtera dan nyaman, serta mampu menciptakan kondisi damai dan makmur, merupakan jaminan adanya ruang bagi terselengaranya aktifitas bagi rakyat kabupaten Pacitan.

Sugeng Nugroho S.H menjelaskan, Kenapa mendapatkan sosok pemimpin itu tidak harus yang over ambisi ( ambisius ) ? kewajiban mendapatkan seorang pemimpin merupakan bagian dari tindakan untuk memenuhi jaminan bagi rakyatnya, karena itulah komitmen suatu kewajiban sebagaimana wajibnya mendapatkan sosok pemimpin untuk mengelola pemerintahan suatu daerah dengan menerapkan gotong-royong.

“Dikarenakan ibarat orang mati tidak kubur diri sendiri, pasti butuh lingkungan,” kata Sugeng.

Pertanyaan selanjutnya adalah siapakah yang layak untuk menjadi pemimpin? Tentu saja dalam musim kontestasi politik akan banyak calon bermunculan dengan membawa visi dan janji politik. Bagi warga masyarakat, kriteria keimanan, visi keadilan, kemampuan dan karakter pemimpin merupakan salah satu yang perlu dicermati,” tegasnya.

“Jadilah seorang pemimpin yang mempunyai karakter, Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi, artinya antara pemimpin dan yg dipimpinnya mempunyai kesamaan dalam hidup, silaturahim ( Ukhuwah )” kata Sugeng.

Sugeng menyampaikan pesan dari para ulama, bahwa sebagai suatu bentuk kehati hatian, Nabi pernah mengajarkan pada umatnya untuk tidak memilih pemimpin yang terlalu ambisi Calon pemimpin yang ambisius selalu akan menghalalkan segala cara untuk meraih kekuasaan Pemimpin, Ambisius hanya mementingkan kepentingan dirinya daripada kepentingan rakyatnya.