Ada Indikasi Prabowo Provokasi Kerusuhan di Pemilu 2019, Ketum Ninja : Pemerintah Sudah Mengantisipasi

Jakarta, nusantarapos.co.id – Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, pihaknya menanggapi secara serius pernyataan Calon Presiden Nomor Urut 02, Prabowo Subianto tentang Indonesia akan punah jika dirinya kalah di Pemilu 2019. Menurut Neta, pernyataan Prabowo ini patut dicurigai sebagai salah satu bentuk provokasi agar masyarakat melakukan kerusuhan di Pemilu 2019.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Negeriku Indonesia Jaya (Ninja) Relawan Jokowi yang tergabung di TKN, C Suhadi mengatakan, apa yang dikatakan IPW ada kemungkinan benar, karena bisa diduga pendukung Prabowo yang berada di garis keras akan melakukan hal-hal yang membuat suasana Indonesia menjadi tidak kondusif di pemilu ini.

“Namun kalau menakar secara lebih jauh, hal tersebut sulit karena sudah diantisipasi oleh Presiden Jokowi dimana beliau telah memperkuat keamanan melalui sinergitas TNI dan Polri dalam menjaga stabilitas keamanan di dalam negeri, dan hal itu dapat dilihat dari solidnya hubungan TNI/ Polri pasca Panglima TNI dipimpin Marsekal Hadi Cahyanto. Sehingga dengan demkian tidak akan ada ruang bagi siapapun yang ingin merongrong negeri ini,” katanya di Jakarta, Sabtu (22/12/2018).

Lanjut Suhadi, sangat disayangkan sebagai seorang calon presiden seharusnya Prabowo tidak usah mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang pesimistis dan tidak terukur. Capres itu harus meyakinkan masyarakat bahwa negara kita bisa maju kedepannya, siapapun Presidennya. “Tanamkan dong pikiran pikiran optimis agar masyarakat bersama pemerintah semakin bersemangat membangun Indonesia,” ujarnya.

Saya rasa, sambung Suhadi, jika apa yang diprediksi IPW benar adanya itu merupakan suatu hal yang konyol. Saya rasa Prabowo juga tidak akan melakukan hal yang demikian apalagi dia merupakan mantan Jenderal TNI, dan kita tahu jiwa sapta marga TNI salah satunya adalah menjaga ideologi negara dan bangsa serta menjaga kedaulatan NKRI.

“Seandainya hal itu dilakukan, maka tamat hidupnya sebagai seorang mantan Jendral selain berhadapan dengan hukum dia juga akan menghadapi kejahatan HAM masa lalunya yang selama ini belum tersentuh” pungkas relawan Jokowi-Amin tersebut.(Hari)