Menghadapi Arus Mudik 2018, Menhub Fokus Tinjau Pelayanan Di Stasiun Tugu Yogyakarta

Menteri Budi Karya

Yogyakarta, NusantaraPos – Dalam rangka persiapan arus mudik 2018, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melakukan tinjauan dan memeriksa pelayanan yang terdapat di Stasiun Tugu, Yogyakarta pada Sabtu, (19/5). Menhub mengungkapkan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat di Stasiun Tugu, Yogyakarta untuk menghadapi arus mudik 2018 sudah cukup baik.

“Tahun ini apa yang dilakukan oleh KAI khususnya di Stasiun Tugu sudah cukup baik,” ujar Menhub Budi seperti dikutip daridephub.go.id.

Menhub Budi menjelaskan Yogyakarta merupakan salah satu destinasi yang paling banyak peminatnya. Sehingga tiket kereta tujuan Yogyakarta selalu habis, oleh karena itu dirinya ingin memastikan bahwa pelayanan yang diberikan kepada masyarakat juga harus baik.

“Saya memang ke Yogya ingin melihat stasiun-stasiun kita di seluruh Indonesia khususnya di Jawa ini bagaimana kesiapannya. Yogya adalah destinasi yang favorit dari Jakarta jadi praktis semua tiket itu habis, oleh karenanya saya harus memastikan layanan di Yogya ini seperti apa, secara umum saya lihat PT KAI sudah melakukan tugas dengan baik,” jelasnya.

Lebih lanjut dirinya juga menyampaikan sejumlah penumpang yang memilih menggunakan kereta api karena melihat sisi kenyamanan, harga yang kompetitif dan petugas yang ramah. Menhub Budi menegaskan memang hal yang sifatnya pelayanan harus diberikan secara maksimal.

“Tadi saya tanya kira-kira ada enam penumpang ada preferensi yang kuat para penumpang itu menggunakan kereta dibandingkan moda angkutan yang lain dengan pertimbangan-pertimbahan harganya kompetitif, nyaman, petugasnya ramah, dan juga kepastian waktu. Nah ini adalah satu bentuk dari komitmen pemerintah melalui kereta api bahwasanya kalau kita memberikan pelayanan itu harus memberikan layanan secara maksimal,” tuturnya.

Untuk antisipasi lonjakan penumpang pada arus mudik tahhn 2018, Menhub mengatakan telah menyiapkan kereta tambahan. Hanya saja dari segi jumlah tidak terlalu signifikan hanya sekitar 5-10%.

“Kereta tambahan ada ya tapi memang tidak signifikan karena memang kita fluktuasi dari angkutan harian sama peak ini jauh sekali sehingga kita paling bisa menambah 5-10 % tapi detailnya nanti kereta api yang akan lakukan. Nah yang kita akan lakukan itu adalah nanti pada saat double track dari Surabaya-Jakarta itu sudah selesai maka frekuensi dari kereta api itu akan bertambah baik,” ucapnya.

Hingga saat ini jumlah pemudik terbesar ada di sektor udara hingga 8 juta pemudik. Sedangkan darat sekitar 7-8 juta pemudik, kereta api 3 juta pemudik dan laut sekitar 1,5 juta pemudik.

Untuk kereta api sendiri dari data rencana operasi angkutan lebaran 2018, meningkat dari armada kereta dan stamformasi (SF,) pada tahun 2017 ada 1764 armada sedangkan tahun 2018 1843. Sedangkan untuk kereta tambahan memang tahun 2017 lebih banyak yaitu 23 kereta tambahan untuk tujuan yang berbeda dan tahun 2018 hanya ada 20 kereta tambahan.

Selain itu prediksi puncak arus mudik dari perjalanan yang menggunakan kereta api di tanggal 13 Juni 2018 atau H-2 lebaran dan perkiraan puncak purna lebaran pada tanggal 17 Juni 2018 atau H+2. (*)