Ketum Poesaka Noesantara: Kejayaan Nusantara Demi Kemakmuran Rakyat

Jakarta, Nusantarapos-Kebangkitan Nasional Indonesia adalah periode pada paruh pertama abad ke- 20, di mana banyak rakyat Indonesia mulai menumbuhkan rasa kesadaran nasional sebagai orang Indonesia. Masa itu ditandai dengan dua peristiwa penting yaitu berdirinya Boedi Oetomo (20 Mei 1908) dan Sumpah Penuda (28 Oktober 1928).

Ketua Umum Poesaka Noesantara Kembali, Imam Sugiarto mengatakan, kebangkitan nasional adalah masa di mana bangkitnya rasa dan semangat persatuan, kesatuan dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan hak nusantara agar bisa kembali sebagaimana dahulu kala.

“Melalui Hari Kebangkitan Nasional yang kita rayakan tepat pada 20 Mei 2019 ini adalah momentum lahirnya kembangkitan nusantara. Kita harus segera mengembalikan kejayaan nusantara demi kemakmuran rakyat, bangsa dan negara,” cetus Imam Sugiatro dalam jumpa pers di acara Gibyar Nusantara, Musium Satria Mandala, Jalan Gatot Subroto, Jakarta (20/5/2019)lalu.

Menurut Imam, saat ini bangsa Indonesia tengah menghadapi krisis ekonomi seiring krisis ekonomi global, namun ia yakin bahwa bangsa Indonesia bisa keluar dari keterpurukan asalkan ada persatuan dan kesatuan serta tumbuhnya rasa nasionalisme dari seluruh masyarakat.

“Saya yakin bahwa kejayaan nusantara akan kembali jika persatuan dan kesatuan serta semangat nasionalisme dari seluruh masyarakat Indonesia,” tegasnya.

Lebih lanjut, Imam berharap dan menginginkan agar kejayaan besar nusantara dapat kembali. Pasalnya, bila kita bertahan dengan kehidupan sekarang, bangsa bangsa ini seperti terjajah dalam kehidupan modern.

“Kita semakin merasakan hidup dan kehidupan di era modern ini, betapa sulitnya ekonomi masyarakat, apalagi negara kita dililit hutang yang begitu besar. Ini menjadi pertahian kita dan saya berharap persoalan ini menjadi tanggungjawab kita seluruh rakyat, bukan semata-mata tanggungjawab pemerintah,” ulasnya.