Rektor Unindra, Kecam Perbuatan Tidak Terpuji 3 Oknum Guru di Serang

Jakarta, Nusantarapos – Kasus tertangkap tangan tiga orang guru di Serang Banten saat mencabuli tiga siswi SMP secara bersamaan di sekolah, dinilai telah merusak dunia pendidikan.

Menurut pengamat pendidikan Prof. H. Sumaryoto, perbuatan para oknum guru di Serang sungguh tidak terpuji. Karena yang seharusnya menjadi panutan kepada para muridnya.

“Ini malah melakukan perbuatan tercela. Karena itu, saya mendukung pihak kepolisian memproses hukum agar dunia pendidikan tidak tercemar oleh ulah para oknum yang tidak terpuji ini,” kata Rektor Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) ini di ruang kerjanya kepada Nusantarapos, Selasa (24/6/2019).

Dalam kasus ini, Prof Sumaryoto menyoroti pengawasan kepala Sekolah tempat para pelaku mengajar. Menurutnya, seharusnya kasus ini dapat dihindari jika ada pengawasan yang ketat terhadap para guru-guru di sekolah. Karena kurikulum yang ada saat ini sudah baik.

“Peraturannya sudah bagus, masalahnya implementasi yang belum. Yang pertama yaitu di bawa pengawasan Kepala Sekolah, yang kedua yaitu moral, dan ketiga yaitu mendididik. Kalau ini, di jalankan secara konsisten paling tidak dapat meminimalisir kasus seperti ini,” ungkapnya.

Lebih lanjut Sumaryoto berpendapat, untuk mencegah kasus ini terulang, sebaiknya di tingkat sekolah menengah pertama (SMP) dapat diberlakukan program konselor. Hal itu dapat membuat para siswa disekolah merasa nyaman dalam mencurahkan kesulitannya dari pada melalui oknum yang salah.

Sebab, kata Sumaryoto, awal kasus ini berlangsung berawal dari curhatan oknum siswa SMP kepada Guru yang bukan bidang bimbingan konselor. Karena itu sebaiknya, para guru yang mengajar ditingkat SMP harus memiliki penambahan ilmu setingkat setara dua. Hal itu dimaksudkan agar dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman sesuai ilmu yang didapat tingkat pendidikan yang lebih baik.