Inilah Pencapaian LIPI Selama Tahun 2018

Jakarta, NusantaraPos – Dalam empat tahun terakhir, jumlah hak paten Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) meningkat sebanyak 493 hak paten.

“Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan akumulasi dalam 23 tahun yang hanya menghasilkan 367 paten saja,” ujar Kepala LIPI Laksana Tri Handoko yang ditemui Nusantarapos.co.id di acara Refleksi 2018 dan Anugerah Media di Gedung LIPI Jakarta, Selasa (19/12/2018).

Selain itu, selama periode 2014-2018, peneliti LIPI telah menghasilkan 7.994 publikasi ilmiah. “Sebanyak 45 % diantaranya adalah publikasi ilmiah bereputasi internasional,” terangnya.

Dari segi publikasi, LIPI berada di peringkat pertama Webometrics yang merupakan kategori website lembaga penelitian di Indonesia. Untuk regional Asia Tenggara LIPI berada di peringkat empat, sedangkan ranking global LIPI berada di peringkat 563.

“Awalnya LIPI bisa sampai 50 besar di dunia terus sekarang 500. Itu karena tadinya peringkat itu belum memasukan lembaga-lembaga riset utama di dunia, di berbagai negara yang lain. Sebenarnya secara absolute ya kita nggak turun, cuma pesaingnya nambah,” ungkapnya.

Maka dari itu, untuk meningkatkan peringkat tersebut, LIPI masih harus meningkatkan output riset. “Terutama output riset, apakah itu publikasi, paten dan sebagainya. Karena itu indikator utama,” terang Handoko.

“Yang bisa dilakukan kalau riset, peningkatan kualifikasi SDM. Kita juga merekrut Diaspora,” lanjutnya.

Sementara itu, untuk kegiatan pembinaan ilmiah, sebanyak 2.650 generasi muda Indonesia telah memperoleh pembinaan ilmiah dari peneliti-peneliti LIPI dalam lima tahun terakhir. LIPI juga secara konsisten terus berperan dalam mengembangkan budaya ilmiah kepada generasi muda Indonesia melalui penyelenggaraan Kompetisi Ilmiah.

“Selama tahun 2015-2017, Kompetisi LIPI telah diikuti oleh 9.353 karya ilmiah dan 2.287 invensi remaja Indonesia,” paparnya.

Ia menyebut sejumlah capaian penting LIPI selama tahun 2018 diantaranya berbagai produk pangan fungsional untuk pencegahan stunting, Fasilitas Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB), Laboratorium Biosafety Level-3, bioethanol generasi kedua, serta inovasi Alat Identifikasi Kayu Otomatis (AIKO) untuk identifikasi jenis kayu dalam hitungan detik dengan dukungan High Performance Computer LIPI.

“Juga penemuan 50 jenis baru flora, fauna, dan mikrobiologi selama tahun 2018,” tandas Handoko. (RIE)