Mau Direlokasi, Pedagang Pasar Gembrong Lama Galur Resah

Jakarta, Nusantarapos.co.id – Rencana renovasi pasar Gembrong Lama Galur Jakarta Pusat sepertinya dikeluhkan para pedagang. Pasalnya meski telah disepakati tempat relokasi sementara di sepanjang jalan sekitar Masjid Nuraini atau Jalan Rawa Sawah II hingga Jalan Rawa Sawah III,namun masih ada persoalan tersisa lainnya.

Menurut salah seorang pedagang yang bernama Zulkarnaen, dengan kondisi yang terbatas itu, apakah cukup dengan jumlah pedagang yang berjumlah sekitar 380an pedagang.

“Saya tidak yakin kawasan sementara cukup ditempati ratusan pedagang. Sebab lapak yang telah disepakati seluas 1×1 meter persegi tiap pedagang,” pedagang telur ini kepada Nusantarapos.co.id,Senin (7/10/2019).

Akibatnya, kata Zulkarnaen, para penjual seperti pedagang kosmetik, aksesoris dan lainnya, yang memiliki banyak barang dagangan dan tak cocok dijual di lapak sejenis kaki lima, diperkirakan tidak bisa berjualan di tempat relokasi.

Zulkarnaen berharap, pihak Pemkot Jakarta pusat dalam hal ini Sudin UMKM harus memikirkan solusi dari persoalan ini. Mengingat waktu renovasi tak sebentar, dan kios lama harus dikosongkan pedagang sesegera mungkin.

Renovasi rencananya meliputi pembenahan atap, pembuatan saluran air dan lain sebagainya.

“Renovasi berlangsung selama 75 hari. Jadi ada yang tidak bisa berdagang selama 75 hari. Hari rabu ini harus kosong kios,” kata dia.

Sebagian pedagang menilai perintah pengosongan disampaikan mendadak dan waktunya teramat singkat. Sosialisasinya juga dianggap minim.

“Tentu tidak bisa begitu, karena ini menyangkut perut dan tidak ada kompensasi,” imbuhnya.

Suku Dinas Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Jakarta Pusat sempat menawarkan tempat relokasi sementara di daerah Johar Baru ke pedagang. Namun tawaran itu ditolak, lantaran mereka khawatir di lokasi itu tak ada pembeli. Belum lagi kapasitas di area tersebut dikatakan tak memadai.

Zulkarnaen berharap, agar solusi terbaik diberikan, khususnya bagi seluruh para pedagang, bukan hanya sebagian. Ia dan pedagang lainnya tak ingin kebijakan positif tersebut justru merugikan para pedagang. Sebab jika itu terjadi, potensi masalah lainnya timbul menjadi besar.

Sementara itu, melalui sambungan telepon Camat Johar Baru Helmi menegaskan, pihaknya telah menyiapkan lokasi sementara bagi pedagang di wilayah Johar baru. Karena jika ditampung dijalan, maka akan mengganggu arus lalulintas.

” Sore ini kita telah mempersiapkan lokasi sementara di gedung UMKM Johar Baru. Dan saat ini telah dalam persiapan, karena Rabu harus sudah ditempati,” ujarnya.