Yogyakarta, Nusantarapos.co- Startup platform kesehatan Hellofit menyumbangkan ribuan alat pelindung diri (APD) dan alat pendukung pencegahan penyebaran Covid-19 ke RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, Senin (20/4).
Ribuan bantuan tersebut diterima secara langsung oleh Direktur Utama RSUP Dr Sardjito dr Rukmono Siswishanto di Gedung Administrasi Pusat.
CEO Hellofit Vincent Geraldi mengatakan, Yogyakarta merupakan kota ke tiga yang disambangi Hellofit untuk penyaluran bantuan ini.
“Hari ini kami salurkan bantuan berupa hazmat atau alat pelindung diri (APD), masker N3, pelindung wajah (face shield), sarung tangan dan hand sanitizer,” ujar CEO Hellofit Vincent Geraldi.
Vincent menjelaskan, dua minggu terakhir, Hellofit sudahmenyalurkan bantuan ke tiga kota, yakni Solo, Semarang, dan Yogyakarta. Total bantuan yang diberikan mencapai Rp 2 miliar dan untuk RSUP Dr Sardjito bantuan senilai Rp 700 juta.
“Tindakan pencegahan penularan Covid-19 di Yogyakarta sudah berjalan dengan baik. Dengan bantuan ini agar dapat dimaksimalkan untuk memberi perlindungan kepada tenaga medis,” jelasnya.
Pemberian bantuan ini didasari keprihatinannya kepada tenaga medis yang kurang dilengkapi dengan APD sesuai dengan standar yang berlaku.
Menurut Vincent, tenaga medis yang bertugas harus dilengkapi APD sesuai standar untuk perlindungan mereka saat menangani pasien.
“Tim medis harus memakai peralatan yang standart dan lengkap agar merekan juga merasa terlindungi dari covid-19,” tuturnya.
Sementara itu Direktur Utama RSUP Dr Sardjito dr Rukmono Siswishanto mengungkapkan, menangani Covid-19 memang perlu uluran berbagai pihak, apalagi RS Dr Sardjito telah ditunjuk sebagai pusat rujukan Covid-19.
“Kami menghargai bantuan dari berbagai pihak seperti saat ini dari Hellofit yang memberikan bantuan yang benar-benar dibutuhkan tenaga medis. Dengan memakai APD medis berstandar, maka tenaga medis akan merasa lebih aman dan diperhatikan keselamatannya,” ungkapnya.
Hellofit juga berharap kepada kaum milenial untuk aktif membantu memerangi pandemi Covid-19, apalagi sekarang ada pasien yang merupakan Orang Tanpa Gejala.
“Sudah saatnya anak-anak muda juga ambil bagian dari memutus mata rantai Covid-19 ini. Karena mereka juga pihak yang sangat rentan,” harapnya. (AKA)
