BUMDes Diharapkan Jadi Kekuatan Ekonomi Baru

Gresik,Nusatarapos.co.id – Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes diharapkan menjadi kekuatan ekonomi baru di wilayah perdesaan. Sesuai UU No 6 tahun 2014 tentang Desa, BUMDes sebagai pelaku ekonomi yang mengelola potensi desa secara kolektif untuk meningkatkan kesejahteraan warga desa.

Namun sampai sejauh ini masih banyak desa yang gagal mengelola BUMDes dikarenakan kurang siapnya desa dan potensi yang minim dari desa. Pasalnya selama kurang lebih 6 tahun berjalannya undang-undang desa tersebut, dimana jumlah BUMDes sudah mencapai lebih dari 46 ribu Bumdes atau lebih dari 61% dari jumlah desa diseluruh Indonesia, namun ternyata masih banyak Bumdes yang belum mampu menunjukkan aktivitasnya dan masih sekedar berdiri sebagai formalitas belaka.

Untuk segera bangkit dari kevakuman kegiatan BUMDes yang sudah didirikan sejak tahun 2018, Kepala desa Beton, Kecamatan Menganti kabupaten Gresik Bersama Tim Pemberdayaan Masyarakat dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Wijaya Putra mengadakan program peningkatan kapasitas pengurus BUMDes yang bernama BUMDes langgeng Makmur tersebut.

Menurut Ketua Tim pemberdayaan Masyarakat dari UWP, Yuni Woro, kondisi BUMDes Langgeng Makmur awalnya masih belum mempunyai gagasan yang mantap akan mengembangkan usaha apa. Sehingga tim kami berinisiatif untuk membantu memberi motivasi dan akhirnya gayung bersambut dengan keinginan bapak kepala Desa akhirnya kita sepakati untuk mengadakan program peningkatan kapasitas bagi pengurus BUMDes.

“Program capacity building ini meliputi sosialisasi dan pelatihan. Sosialisasi kami adakan untuk memberi pemahaman tentang dasar hukum, tujuan dan manfaat dari pembentukan BUMDes sehingga mereka mempunyai pemahaman dan akhirnya muncul komitmen Bersama untuk serius mengembangkan usaha,” ujar Arini anggota Tim pemberdayaan masyarakat UWP.

Adapun pelatihan dimulai dengan mengadakan brainstorming untuk menggali ide-ide dan potensi desa Beton yang kemudian dilanjutkan dengan pelatihan analisis potensi usaha BUMDes. Hadir sebagai narasumber adalah konsultan BUMDes Yanuar Fauzuddin yang juga dosen FEB UWP.

Akhirnya disepakati untuk segera merealisasikan proyek pengembangan Edu Wisata Kolam pancing seluas sekitar 1,6 hektar yang sebelumnya memang sudah diwacanakan. Berikut adalah gambaran lokasi Edu Wisata kolam Pancing yang sudah mulai dibangun yang ditargetkan selesai di tahun 2021 yang akan datang.

Dengan dikembangkannya usaha eduwisata kolam pancing ini diharapkan memberi multiplyer effect yang sangat bagus untuk peningkatan ekonomi masyarakat desa dengan munculnya berbagai kegiatan usaha ekonomi kreatif pendukung seperti usaha kuliner, cinderamata, dan lain sebagainya di sekitar lokasi eduwisata dan yang menarik lagi jika nanti ide eduwisata ini benar-benar dikelola dengan baik akan dikembangkan menjadi pusat pembibitan tanaman organik yang sangat sesuai dengan trend kebutuhan masyarakat saat ini.

Yuni Woro juga menegaskan bahwa dengan kerjasama model triple helix antara pemerintah desa, masyarakat dan perguruan tinggi ini menjadi salah satu solusi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.