Rawat Bingkai NKRI, Putra Asli Papua Ini Layak Jadi Wakapolri

Jakarta, NUSANTARAPOS.CO.ID – Senin depan Presiden Joko Widodo akan menyerahkan nama calon Kapolri ke DPR. Sampai Jumat, (08/01/2021) siang ini belum ada yang tahu siapa nama Kapolri baru menggantikan Jenderal Polisi Idham Azis.

Namun demikian perlu disimak usulan Indonesia Police Watch yang mencoba membuat opini pencalonan Kapolri satu paket dengan Wakapolri dan memprediksi Komjen Pol. Gatot Eddy Pramono sebagai Kapolri dan Komjen Liestyo Sigit sebagai Wakapolri. Pasangan itu tentunya sangat ideal meskipun Presiden-lah yang menentukan mana yang paling cocok.

Peneliti dan pengamat Kepolisian Sekolah Pascasarjana Universitas Indonesia punya usulan berbeda. “Saya kira Presiden perlu mempertimbangkan orang asli Papua untuk menjabat Wakapolri kali ini. Ini merupakan bentuk perhatian Presiden bahwa Papua adalah NKRI. Sehingga Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw layak dipertimbangkan,” kata Dr. Sidratahta Muchtar dikutip dari Sinergitas.id.

Paulus Waterpauw telah memberikan kontribusi menjaga keamanan Papua selama ini. Tidak pernah ada orang Papua yang menduduki level tertinggi baik di Polri dan TNI. Presiden dan TNI sebenarnya telah menunjuk Letjen. TNI Herman Asaribab Pangdam Papua untuk menjabat sebagai Wakasad. Sayangnya beliau belum sempat dilantik telah meninggal dunia pertengahan Desember 2020.

Apakah Irjen Pol Paulus Waterpauw akan dipilih Presiden Jokowi untuk menjabat Wakapolri? Mudah-mudahan.

Sementara itu Ketua Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) Pascasarjana (S2) Dr. Audrey Tangkudung, M.Si mengatakan Paulus Waterpauw sangat layak jika dijadikan Wakapolri untuk mendapangi Kapolri yang baru nanti. Pasalnya prestasi dan pengalaman beliau juga cukup bagus, beliau juga bisa menjaga keamanan di Papua dengan sangat baik.

“Hal itu terbukti dengan dua kali menjabat sebagai Kapolda Papua dan sekali menjabat Kapolda Sumatera Utara, jadi sangat bagus jika nanti beliau dijadikan pendamping Kapolri. Terlebih ini sebagai sebuah penghargaan terhadap putra asli Papua dan untuk tetap menjaga Papua dalam bingkai NKRI,” tegasnya.