Sopir Ambulan dan Perawat RSUD Pacitan Minta Uang ke Pasien?

PACITAN,NUSANTARAPOS,- Sungguh disayangkan apabila pasien yang tidak mampu disaat harus rujuk ke rumah sakit lain diduga masih dimintai uang oleh perawat dan sopir yang mengantarnya ke RS Dr. Soetomo Surabaya.
Padahal pasien sendiri dalam membayar rumah sakit mendapatkan bantuan dari berbagai pihak seperti BPJS, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial maupun dari pihak RSUD Dr Darsono sendiri.

Pasien bernama Della Eka Azzahra 6 tahun asal Dusun Berug, Kelurahan Ploso, Kecamatan Tegalombo, Pacitan yang sudah dirawat di RSUD Dr Darsono ini, telah menjalani perawatan kurang lebih satu minggu dan belum mengalami perubahan, sehingga kanker otak yang dialaminya mulai mengganggu penglihatannya.

Berdasarkan analisa dokter RSUD Dr Darsono yang telah menangani pasien Della dan dokter bedah ankologi anak belum ada, maka dokter memberi rujukan ke RSUD Dr Soetomo Surabaya untuk dilakukan operasi.

Hingga pada hari Jumat (15/1/21) sekitar pukul 17.00 WIB, didampingi dengan ibu dan kakaknya, Dellapun akhirnya dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya dengan diantar seorang perawat dan sopir ambulan dan pada pukul 20.25 pasienpun sampai ke rumah sakit yang dituju.

Namun sangat disayankan sekali, ternyata dari pengakuan Pujiatin yang merupakan Ibu Della mengatakan,” Sopir dan Perawat minta uang Rp. 300.000 dengan alasan tidak diberi suster/perawat untuk beli makan dibagi orang dua, sudah dimintai uang. Malahan, kakaknya Della, Deni Susanto jelang pagi di RSUD Dr.Soetomo kehilang HP yang biasa digunakan daring.”

Sementara, saat nusantarapos.co.id melakukan penelusuran bahwa dari BPJS dengan proses bantuan pengurusan kartu pasien, Dinsos membantu Rp. 2000.000  diberikan baru  Rp. 1.000.000 karena masih proses pengurusan, sedangkan biaya RSUD Pacitan dicover dengan bansos Rp. 7.500.000 yang masih proses perhitungan biaya.

Saat wartawan nusantarapos, Sabtu (16/1/21) menghubungi pihak Direktur Rumah sakit, yang saat ini dijabat oleh Dr.Iman Darmawan belum memberikan respon. Bahkan, Kabid keuangan RSUD Fira seperti terkesan mengulur waktu sampai hari Senin.

Disisi lain, Sekertaris Daerah Kabupaten Pacitan, Heru Wiwoho tidak berani menjawab permasalahan tersebut. (*)

PEWARTA: HENDRIK