Strategi Kadin Indonesia Agar Produk UMKM Bisa Memasuki Pasar Ekspor

JAKARTA, NUSANTARAPOS – HR Academy bersama Kadin Indonesia, PEPES dan YESpreneur mengadakan kegiatan webinar yang bertujuan untuk membuka wawasan dan memotivasi para pelaku UMKM dan Industri ekonomi kreatif agar bisa memiliki daya saing serta daya jual yang tinggi sehingga dapat sukses di pasar dunia.

Acara ini bertemakan “PERKUAT DAYA SAING UMKM DAN INDUSTRI KREATIF INDONESIA MENUJU PASAR DUNIA”. Webinar ini dihadiri langsung oleh Deputi Bidang Usaha Kecil dan Menengah Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, R.S.Hanung Harimba Rachman, Plt Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang UMKM, Bapak Teguh Anantawikrama, Wakil Ketua Komisi Tetap Akses Informasi dan Pelatihan UMKM Kadin Indonesia, Ketua OK OCE Indonesia, Bapak Iim Rusyamsi.

Acara ini memberikan informasi tentang bagaimana cara mensiasati tantangan UMKM dan Industri kreatif di era globalisasi serta di tengah masa pandemi ini, Sehingga para pelaku usaha memiliki jawaban atas tantangan tersebut.

“Kita berencana membuat pusat logistic bagi UMKM dalam cluster. Kami melihat masalah UMKM di Indonesia ada 3. Kita harapkan semua nya naik kelas di inkubasi di berikan bantuan modal kerja. Kami akan bekerjasama dengan Kemenparekraf untuk menambah aspek kreatif. Kemudian strategi kita untuk meningkatkan pasar global selain pelatihan tapi juga kemitraan,” ujar Bapak Hanung Harimba, Deputi Bidang Usaha Kecil dan Menengah Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah saat memberikan keterangan melalui zoom, Sabtu (20/2/2021).

Teguh Ananta Wikrama selaku Plt Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang UMKM mengatakan,“ Perlunya pelaku UMKM untuk melengkapi data legalitas karena jika tidak ada legalitas maka UMKM akan sulit mendapat modal. Dan jika UMKM ingin masuk ke dalam pasar ekspor di butuhkan higienisasi agar juga dapat mendorong UMKM menjadi industri yang tourism supporting,” paparnya.

Sementara itu, pembicara lain yang juga hadir memberikan pengalamannya seputar dunia UMKM yakni Yahya Rijalul, seorang Yespreneur sekaligus pendiri Freddo Coffee Shop di Bandung. Menurutnya, saat memulai bisnis jangan lupa untuk bertukar ilmu dan pengalaman bersama rekan bisnis lainnya.

“Kalau saya bisnis harus jalan dulu. Kita jalan kalau ada kesalahan kita bisa belajar, kita bisa perbaiki. Kita harus banyak sharing sama orang. Kalau kita sharing jangan merasa orang paling pintar. Kalau kita merasa pintar, seluruh ilmu dari orang akan kita tolak,” tandasnya. (Arie)