BISNIS  

Kontes Batu Akik Kembali Digelar di Hotel Srikandi Pacitan

PACITAN,NUSANTARAPOS, – Kontes batu akik kembali digelar setelah akhir – akhir ini tak pernah terdengar lagi gaungnya. Apakah ini pertanda tren batu akik kembali memuncer?

Banyak peserta dari berbagai daerah ambil bagian dalam Kontes Piala Bupati Pacitan yang digelar di sebuah hotel Srikandi jalan Ahmad Yani 67 A. Jumat- Minggu (21- 23/2/2020). Selain kontes, juga digelar pameran batu akik pada acara yang berlangsung selama tiga hari itu.

Untuk kontes, kelas yang diperlombakan jenis chalcedony antara lain brownis red , orange, golden, yellow chalcedony, milky,white, collourless chalcedony, batik jasper animasi, junjuk derajat,dan punggung kura.

Pemilik hotel srikandi sekaligus menjadi penyelenggara atau Event Organizer ( EO ) menjelaskan,
kita berharap, kontes ini bisa mendongkrak kembali pamor batu Chalcedony selain sebagai ajang silaturahmi antarkomunitas serta pencinta batu akik. Nanti batu-batu itu akan dinilai oleh beberapa orang juri,” kata penanggung jawab EO, Kris Amilia.

Kris mengatakan, pemenang kontes akan diganjar hadiah uang. Bahkan, total hadia juara umum mencapai Rp 18 juta.

Juri menilai batu – batu yang dikonteskan merupakan batu akik asal Pacitan terutama jenis chalcedonny, sempat menjadi barang yang paling diburu oleh para pencinta batu akik Nusantara. Bahkan, saat itu harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah untuk satu batu yang sudah jadi.

Salah satu maestro batu akik Bandoyo mangatakan, “Sebenarnya sampai sekarang masih ada saja pemburu batu. Di Pacitan, jenis batu chalcedony tetap menjadi andalan,” jelasnya

Soal harga, menurut Bandoyo sang maestro batu, dari dulu untuk batu akik juga tidak ada standar pasti. “Itu kembali kepada pembelinya. Misalnya kita tawarkan Rp 10 juta, kalau orangnya senang pasti akan membeli. Tapi kalau tidak suka, kita tawarkan Rp 100 ribu juga dia tidak mau,” jelasnya.

Bandoyo menambahkan, nilai jual batu pemenang kontes akan naik dengan sendirinya, apalagi bila telah memenangkan lebih dari sekali dalam kontes berbeda. “Dulu waktu masih booming, bisa laku di atas Rp 50 samapi 100 juta untuk batu yang menang kontes,” jelasnya.(agus)