BUDAYA  

Upacara Labuh Laut Prigi, Embrio Adat Leluhur Bulan Sura

Nusantatapos- Upacara Labuh Laut Larung Sembonyo yang di adakan di Pantai Prigi Kecamatan Watulino, Kabupaten Trenggalek tersebut merupakan tradisi leluhur nenek moyang yang selalu dilakukan oleh masyarakat pesisir pantai Selatan sebagai simbol rasa syukur atas limpahan Karunia Tuhan terhadap hasil tangkap ikan para nelayan.
Larung sembonyo ini merupakan kegiatan budaya yang sudah di gelar sejak 1985. Setiap Bulan Suro menurut kalender Jawa.

“Acara inirutin di gelar setiap tahunnya, agar para Nelayan Prigi dilimpahi Kesehatan dan Keselamatan serta rezeki”, ungkap Nur Kawit, Ketua Panitia Larung Sembonyo.

Antusias para warga sekitar sangat besar sekali. Tak hanya masyarakat dan warga sekitar Desa Tasikmadu, namun wisatawan lokal juga turut hadir menyaksikan Labuh Laut yang di gelar di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Desa Prigi Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek.

Hal menarik lainnya adalah arak-arakan para dayang dan Ratu. Mereka berpakaian adat Jawa. Secara garis besar tradisi Larung Sembonyo ini dimaksudkan sebagai penghormatan pernikahan Raden Tumenggung Yudha Negara.

Raden Tumenggung Yudha Negara adalah seorang prajurit dari Kerajaan Mataram, yang merupakan cikal bakal (babad alas) yang membuka wilayah Prigi dengan jaminan menikahi Dwi Gambar Inten.

Nur Kawit juga menambahkan, bahwa arak-arak an ini hanya boleh diikuti oleh warga Desa Prigi kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek.

“Arak-arak ini hanya boleh diikuti oleh warga Prigi, karena sebagai salah satu ritual yang wajib dilakukan” tutupnya.