BUDAYA  

Pendeta Crysta, Makna dan Pesan Natal di Masa Pandemi

Pendeta Chrysta Andrea ketika diwawancarai oleh wartawan Nusantara Eflata di GKJW, Kota Malang (foto : Nusantara pos Eflata/Joshua Ervan)

MALANG, NUSANTARAPOS,-Natal yang sesungguhnya adalah sunyi, bukan keramaian seperti yang direspon oleh pasar sebagai kemeriahan yang luar biasa.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Pendeta Crysta saat tim Eflata Media menjumpainya di Kantor Majelis Agung Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Sukun pada hari Selasa (22/12/20). Ia menuturkan, substansi atau esensi dari perayaan natal adalah menyambut karya Tuhan yang sangat mencintai manusia.

Oleh sebab itu, ia sama sekali tidak masalah dengan adanya pembatasan perayaan natal di masa pandemi seperti ini.
“Di GKJW, pada umumnya masih menggunakan perayaan yang bersifat online. Tapi ada beberapa di sekitar jemaat yang sudah melakukannya secara onset, secara manual. Tergantung zona kita berada”. Imbuhnya .

Ia menilai, perayaan natal secara online lebih membuka relasi yang leluasa, terlepas dari liturgi dan tradisi umat kristiani yang diyakini selama ini.

Ketika ditanya perihal keberagaman, ia berpendapat bahwa toleransi adalah suatu keniscayaan. Konflik agama yang meruncing hendaknya dapat dihindari oleh masyarakat, sebab Indonesia adalah negara dengan konteks yang plural.

Sebagai tambahan, ia berpesan kepada generasi muda untuk bersikap kritis dan menghargai sejarah. “Kritis di dalam pemikiran sehingga apapun yang diterima, itu benar benar diolah secara kognitif, dipergumulkan secara afektif dan dijalankan secara psikomotorik”. Ujar bapak 3 anak ini dengan tegas.

Pewarta : Dyah Monika Sari