Pacitan, Nusantarapos – Peningkatan penanganan bencana kebakaran bukan semata-mata tanggung jawab pemadam kebakaran dan Satpol PP, melainkan tanggung jawab bersama.
Kabid Pemadam Kebakaran (Damkar) Pacitan Suyanto S. sos mengatakan,” Ketika kebakaran terjadi ada beberapa pihak yang membantu. “Kita di Damkar dibantu anggota dari Satpol PP, Bidang Linmas, Bidang Trantib, Bidang Damkar ada di sekretariat, kemudian PSC 8 orang semuanya 35 orang,” jelas Suyanto kepada Nusantarapos, Kamis (26/9).
“Kalau ada semacam kebakaran rumah/hutan kita berangkat dengan fungsi kita masing masing. Kalau Damkar menangani pemadamannya, kemudian Linmas disekitar kejadian kebakaran, kemungkinan Trantip membuka jalan ke tempat kejadian menerima evakuasi di lapangan hingga dalam kejadian itu semua bisa terselesaikan,” terangnya.
Di tempat yang sama, Kabid Ketertiban Umum Purba Hermanu S.sos menyampaikan,” Kami diberikan tugas oleh Bupati untuk membantu menangani bencana kebakaran di wilayah se-Kabupaten walaupun belum didukung sarana dan prasarana yang sehingga masih terbatas. Geografi kita yang seperti ini jangkauannya lambat. SPM nya pemadam kebakaran itu adalah renspon timenya 15 menit harus sudah sampai lapangan dan mulai nyemprot,” paparnya.
Maka dari itu, karena diharuskan memiliki kecepatan waktu, Purba mengusulkan agar di setiap desa dibuat penampungan air untuk berjaga-jaga ketika musibah kebakaran terjadi.
“Ide saya bagaimana merumuskan bahwa ada tampungan air tiap Desa dimanfaatkan saat ada bencana kebakaran, alat kebakaran tradisional (ember) itu bisa membantu,” ungkapnya.
Ia menambahkan, tim Damkar juga siap mengadakan latihan bagi masyarakat desa sebagai antisipasi yang dilakukan sembari menunggu kedatangan tim Damkar ke lokasi kebakaran.
“Jadi sekarang tinggal kesadaran masing-masing, kami siap kerjasama adakan bimbingan teknis penanganan bencana di bidang kebakaran kalau memang di anggap penting,”pungkasnya.(AW)
