DAERAH  

Ketahanan Pangan Pacitan Tak Dikhawatirkan di Wabah Covid-19

PACITAN,NUSANTARAPOS,-Kegiatan Panen Padi Raya kedua kali. 20 Juli 2020 09:wib. Desa Kembang, Kecamatan Pacitan dihadiri Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jatim wakil dari Badan Litbang Pertanian Kementan, Bupati Pacitan, Wakil Bupati, Dandim 0801 dan Kapol Pacitan

Dalam sambutannya, Bupati Pacitan Dr. H. Indartato. M.M., mengucapakan rasa terima kasih kepada kaum tani Indonesia khususnya di kabupaten Pacitan. Karena, dalam kondisi saat ini mereka pantang Patah arang dalam menyiapkan pertahanan cadangan beras.

“Petani kita dalam kondisi covid 19 ini kegiatannya masih memiliki semangat luar biasa. Hari ini Ini bukti nyata kita panen raya MT yang kedua. Panen raya ini wujud kebanggaan kita semua. Ternyata semangat masyarakat diwakili petani kita sungguh luar biasa dalam menyediakan cadangan pangan. Oleh karena itulah saya atas nama pemerintah mengucapkan terima kasih tiada hingga pada seluruh petani Pacitan berupaya dengan pantang menyerahnya menyediakan pertahanan cadangan pangan di kabupaten Pacitan kita cintai ini. Sekali lagi, saya atas nama pemerintah mengucapkan terima kasih dan kepada bapak kepala BPTP berkenan hadir bisa menjelaskan kujungannya kepada seluruh rakyat Pacitan,” kata Bupati Pacitan.

 

Harapan Bupati Pacitan, dampak Covid 19 kurang lebih sudah 4 bulan ini, tapi tidak terpengaruh terhadap ketahanan pangan.

“Hal itu kita yakini, bukti nyata kita contoh semangatnya para saudara saudara petani kita ini. Semangatnya luar biasa dan sekarang ini menikmati hasilnya yaitu merayakan panen raya kedua kalinya. Acara ini adalah simbolik mewakili panen raya di daerah lainnya daerah Pacitan. Daetah lainnya di Pacitan pun begitu. Panen raya padi kali ini sekitar kurang lebih 7.000 (tujuh ribu) hektar”, pungkasnya.

Awalnya Kepala BPTP Jawa Timur Dr. Ir. Catur Hermanto, MP mengkhawatirkan ketahanan pangan beras, tapi melihat kondisi di lapangan, khususnya di kabupaten Pacitan menyirnakan kekhawatiran. Bahkan sangat apresiatif dengan kesuksesan pencapian dilakukan Bupati dan warga Pacitan.

“Kami sangat apreasiasi yang besar kepada bapak Bupati Pacitan dan beserta masyarakatnya. Panen raya kali ini membuktikan bahwa Pacitan mampu melakukan panen raya dan semangatnya yang luar biasa. Kekhawatiran kita sebenarnya adalah bagaimana ketahanan pangan kita terganggu dengan kondisi covid. Ternyata panen raya kali ini membuktikan bahwa ketahanan pangan kita aman. luar biasa pak Bupati dan para tani Pacitan”, ucap Catur.

Panen raya Pacitan ini menjadi analisa riserts BPTP berubah signifikan dan Kepala BPTP menyatakan ketahanan pangan sampai Desember aman.

“Oleh karenanya hasil analisa kita untuk Jawa Timur kita sudah prediksi berdasarkan data yang ada. sekarang ini, sesudah covid kita akan aman sampai akhir bulan Desember akan ada surplus stoks beras Jawa Timur itu 3,9 juta ton, jadi aman”, terangnya.

Catur berpesan tetap menjaga semangat juang petani agar terjaga pertahanan pangan dengan menghasilkan produk produk yang baik.

“Kita harus jaga momentum petani kita tetap menghasilkan dari karya dengan karya kerja nyata. maka akan selaras dengan hasil analisa. Jangan sampai terganggu kinerja nyata petani kita. memang mereka sudah tunjukkan hasil panen kali ini yang tidak terganggu dengan kondisi covid sekarang ini. Artinya kita menyimpulkan jam kerja dan frekuensi turun sawah masih sama”,urainya.

Catur pun menambahkan, perlu disadari adanya tantangan tentu bukanlah rintangan. karena kekhawatiran terkait beberapa hal yaitu

Pertama, tantangannya adalah tenaga kerja ini, karena masih ada pembatasan pergerakan. Oleh karena itu penggunaan ASIN (Alat Mesin Pertanian) memang harus mulai di dorong kalau tenaga kerjanya kurang maka harus di isi dengan alat mesin pertanian.

Kedua, kemarau panjang. Kita khawatir itu, maka faritasnya ini kita sesuaikan yang bisa lebih adaptif dengan iklim yang berubah. Oleh karena itu, momentum bertanam tetap terjaga tidak boleh terganggu baik hama atau iklim atau apa pun itu.

Ketiga, pasokan saprodi (Alur Sarana Produksi) harus tetap berjalan. Kalau sarana alur saprodi terganggu akan terganggu juga pertaniannya.

Keempat, produk hasil tani kita tetap bisa bergerak di masyarakat kita. Artinya produk hasil pertanian harus tetap bisa bergerak jangan sampai berhenti.

Kelima, jangan lupa. Semuanya jangan dihabiskan dengan di jual, stok pangan di rumah tangga harus ada. Tidak dihabiskan langsung, bila dihabiskan langsung pastinya akan terganggu Rumah Tangganya.

Mudah mudahan Pacitan tetap aman pertahanan pangan ini. Kita berdoa dan berupaya bersama sama”, pungkas Catur Hermanto Kepala BPTP Jawa Timur.

Sementara, Komandan Kodim 0801/Pacitan Letkol Infantri Nuri Wahyudi sambil berlalu bersyukur karena kuatnya pertahanan pangan di Kabupaten Pacitan.

“Kita patut bersyukur karena kita kali ini Panen Raya Padi untuk kesekian kali. Semoga menjadi berkah untuk masyarakat Pacitan, aamiin ya Rabbal’alamiin”, pungkasnya. (AW)