DAERAH  

PCNU Kota Kraksaan Luncurkan Website Resmi NU

Probolinggo, Nusantarapos – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Kraksaan berkolaborasi dengan Pimpinan Cabang Lembaga Ta’lif Wa Nasr Kota Kraksaan resmi memiliki website yang dilaunching oleh Rais Syuriyah PCNU Kota Kraksaan KH. Wasik Hannan didampingi Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Kraksaan KH. Syihabuddin Sholeh dan Ustadz. Akh. Bakhtiar Zamzami, Minggu Pagi (8/11/2020).

Launching website resmi PCNU Kota Kraksaan dengan Brand NU GO PUBLIC ini dilaksanakan di sela-sela pelantikan pengurus PCNU Kota Kraksaan masa khidmat 2020-2025 di halaman Kantor PCNU Kota Kraksaan di Jalan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Sidomukti Kecamatan Kraksaan.

Peresmian website resmi PCNU Kota Kraksaan ini disaksikan oleh Wakil Ketua Komisi IV DPR RI yang juga Mustasyar PCNU Kota Kraksaan Hasan Aminuddin, Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, Wakil Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko, Kapolres Probolinggo AKBP Ferdy Irawan, Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo Soeparwiyono, serta sejumlah tokoh agama di wilayah Kota Kraksaan dan Kabupaten Probolinggo.

Dalam launching website resmi NU GO PUBLIC PCNU Kota Kraksaan ini juga diluncurkan air dalam kemasan NU dari PCNU Kota Kraksaan sebagai upaya pemberdayaan ekonomi warga NU.

“Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur KH Moh. Hasan Mutawakkil Alallah mengatakan bahwa website resmi PCNU Kota Kraksaan ini isinya harus sesuai dengan perjuangan dari PCNU Kota Kraksaan. Terlebih sekarang banyak sekali aliran-aliran sesat lokal dan Faham-Faham yang diluar Syariat Islam.

“Orang awam tidak bisa membedakan mana karomah, istidraj dan sihir. Apapun toriqohnya tentu tidak sesuai dengan toriqohnya ulama kita. Bimbingan dari pengurus NU harus dimaksimalkan karena kehadiran NU dibutuhkan oleh masyarakat,” ungkapnya.

“Menurut Kiai Mutawakkil, sejarah NU tidak bisa dilepaskan dari politik, asal politiknya itu berbasis Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja). NU didirikan untuk melanjutkan misi risalah Rasulullah untuk menjembatani rahmat ke alam semesta. NU didirikan di Indonesia untuk melestarikan ajaran dari Wali Songo dan santrinya Wali Songo. “Kalau tidak bisa disemangati maka warga NU kita di desa digerogoti dari dalam. PCNU punya misi untuk melaksanakan misi itu,” tegasnya.

Kiai Mutawakkil menambahkan yang harus benar-benar dipegang teguh untuk dijalankan pengurus NU adalah memaksimalkan potensi yang ada. Misi keagamaan harus selalu dipegang oleh pengurus NU supaya tidak keropos dari dalam. Kedua Misi Kemasyarakatan juga tetap menjadi pengayom dan penuntun masyarakat khususnya wilayah kota Kraksaan dan sekitarnya.

“Selain itu, sudah saatnya PCNU Kota Kraksaan memiliki Klinik NU. Untuk SDM silahkan bisa bekerja sama dengan STIKes Hafshawaty Zainul Hasan Genggong. Semua harus bergerak supaya peran NU di kemasyarakatan dirasakan oleh warga NU,” terangnya.

Tidak kalah pentingnya lagi tegas Kiai Mutawakkil, pengurus NU harus membantu UKM perekonomian yang dimiliki oleh warga NU, termasuk pendampingan dan advokasi petani tembakau dan kentang.

“Masalah kesehatan selama warga NU menjadi objek kesehatan pemerintah. Di masa pandemi Covid-19 ini bagaimana dibalik warga NU menjadi subjek dan pelopor untuk masyarakat,” pungkasnya. (RB, ADL I)