DAERAH  

Sosok La Ode Kalimu Yalabu Magnet Pemersatu Lintas Tokoh Budaya dan Agama Se-Kab Buton

NUSANTARAPOS,-Tepatnya pada hari Minggu 15 November 2020 bertempat di Gedung WaKaa-Kaa,Pasar Wajo Ibukota kabupaten Buton salah satu Organisasi Kemasyarakatan Forum Komunikasi Keluarga Sampuabalo Yarona Labalawa Buton(FKKS Yalabu)sukses menggelar pertemuan Rapat Akbar Pembentukan Panitia Silaturahmi Lintas Tokoh Adat,Budaya,Agama,Pemerintah Desa/Kelurahan Se-Kabupaten Buton yang dihadiri ratusan para tokoh lintas adat,budaya,agama serta pemangku kebijakan daerah Buton.

La Ode Kalimu selaku penggagas yang juga ketua Fkks Yalabu adalah ibarat sebuah magnet tersendiri yang memiliki niat dan gebrakan dalam meninggali sekaligus mengembalikan kembali nilai-nilai akar rumput peradaban budaya Buton yang kian hari mulai tergilas dengan perkembangan zaman.

Berangkat dari ia melihat permasalahan-permasalahan yang terjadi di Buton baik dari segi suku (etnis),budaya dan agama yang terjadi ditanah buton,sosok La Ode Kalimu yang memiliki ciri khas murah senyum dan tegas ini dalam mengambil sebuah langkah yang tepat dan positif,maka dirinya melakukan pendekatan kekeluargaan dalam bentuk konsultasi dan sosialisasi dengan cara menyambangi kediaman para tokoh Kesultanan Buton serta rumah setiap tokoh adat,budaya dan agama guna tiap desa se-kecamatan kabupaten Buton guna menyampaikan niatnya dalam mempersatukan para tokoh buton dalam satu payung silaturahmi demi terpeliharanya selalu kemajemukan,ketenangan,ketentraman,keamanan serta kedamaian ditanah Buton.

Alhamdulillah hasil dari niat kerja kerasnya bergerilya dari desa ke desa dimana didampingi salah satu tokoh adat LD Azilu mendapat respon dan apresiasi positif baik dari Sapati dan perangkat Kesultanan Buton,para tokoh lintas adat,budaya dan agama serta pemerintah daerah (Bupati Buton)dan Kapolres Buton.


La Ode Kalimu menuturkan kegiatan ini hanya semata-mata untuk memperarat lagi seluruh lintas para tokoh ditanah buton ini khususnya dari segi adat,budaya dan agama.

“Prioritas utama silaturahmi Akbar ini guna upaya pengembangan dan pelestarian budaya daerah bekerjasama dengan unsur pemerintah(Forkopimda)Buton agar menempatkan budaya Buton Indonesia khususnya sebagai ujung tombak dalam menjaga persatuan dan kesatuan dalam menjaga keutuhan NKRI”tutur La Ode Kalimu salah satu turunan Yarona Labalawa ini.

Lanjut kata La Ode Kalimu,dengan silaturahmi para tokoh ini maka pengembangan dan pelestarian nilai sosial dan budaya di bumi Buton ini akan mulai terangkat dan mengakar di seluruh masyarakat luas di jazirah Buton.

“Sehingga secara otomatis dampak positif kegiatan silaturahmi ini dapat dirasakan getaran-getaran riilnya yang akan mulai terjadi di tengah-tengah masyarakat Buton,utamanya dalam memajukan kebudayaan,melestarikan tradisi serta mengembangkan adat budaya yang telah berakar di masyarakat secara turun temurun”detilnya

Bagi seorang sosok La Ode Kalimu selalu menjunjung pancasila sebagai salah satu wujud falsafah persatuan dan kesatuan manusia yang lahir dari nilai-nilai adat istiadat,nilai-nilai kebudayaan serta nilai religius yang termuat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat Buton khususnya.

“Pada kenyataannya,sekarang ini nilai-nilai adat istiadat yang terkandung dalam pancasila itu seperti budaya ramah tamah,gotong royong dan musyawarah mufakat sudah mulai luntur dan tergeser dikikis oleh perubahan zaman”imbuhnya saat ditemui dalam acara rapat akbar para lintas tokoh tersebut.
Sebagaimana diketahui bersama,papar La Ode Kalimu,sesuai dengan amanat UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 32 Ayat(1)tentang Negara memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia di Tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.

“Jadi Budaya Buton ini yang masuk dalam gabungan kebudayaan nasional di Negara Indonesia,dapat menjadi pemersatu apabila kita segenap generasi penerus dari para leluhur Buton mampu memiliki rasa bangga terhadap budaya yang kita miliki,untuk itu jadikan pancasila sebagai falsafah dan tujuan makna isi Martabat tujuh Buton sebagai pondasi akhlak,adat dan budaya,agama menuju kehidupan tentram,maju,aman adil dan makmur,” pungkasnya.

Penulis:Rjwl(Guntur R)