Operasi Sikat Jaya, Polda Metro Amankan 3.314 Preman, 547 Diantaranya Ditahan

Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono gelat konpers operasi sikat jaya di Mapolda Metro Jaya, Senin (25/11/2019)

Jakarta, Sebanyak 3.314 preman atau orang yang diduga pelaku tindak pidana, serta dianggap meresahkan masyarakat, terjaring aparat Polda Metro Jaya dan polres jajaran, dalam Operasi Sikat Jaya 2019 yang digelar serentak sejak 12 November 2019 lalu.

Dari 3.314 orang dengan 1761 kasus itu, sebanyak 547 orang ditahan dan ditetapkan tersangka atas sejumlah kasus tindak pidana dan kejahatan jalanan.

Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono mengatakan operasi Sikat Jaya 2019 yang digelar pihaknya ini merupakan operasi cipta kondisi dalam rangka menghadapi pengamanan Natal dan Tahun Baru.

“Dari 3.314 orang yang diamankan, sebanyk 547 orang ditahan dan ditetapkan tersangka. Sementara 22 orang tidak ditahan dan 2.745 orang dilakukan pembinaan,” kata Gatot Eddy Pramono dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Senin (25/11/2019).

Sasaran operasi kata Gatot adalah curas, curat, menggunakan atau membawa senjata api dan senjata tajam serta handak, streetcrime, premanisme, perjudian dan curanmor.

“Dari 547 orang yang kita tetapkan tersangka didapati 540 barang bukti,” katanya.

Yakni kata Gatot senjata api 8 buah, senjata tajam 60 buah, kendaraan roda dua 144 unit, kendaraan roda empat 12 unit, 203 ponsel, 20 laptop, 898 botol dan 219 bungkus minuman keras serta uang tunai Rp 84.473.000.

Menurut Gatot dari sejumlah pelaku tindak pidana yang diamankan dan ditetapkan tersangka terdapat sejumlah kasus menonjol.

“Diantaranya penyekapan di Jakarta Utara, pembunuhan serta pemerasan ratusan juta oleh sekelompok orang terhadap proyek pembangunan rumah di Cilandak, Jakarta Selatan,” katanya.

Beberapa pelaku begal kata Gatot juga sempat dilakukan tindakan terukur dengan timah panas karena melawan saat akan dibekuk. “Tindakan tegas petugas dilakukan karena pelaku melawan dan dapat membahayakan petugas serta masyarakat,” kata Gatot.

Menurutnya dari sejumlah tersangka terdapat oknum ormas. “Untuk ini ke depan kita akan intensifkan komunikasi kepada pimpinan ormas agar lebih ketat membina anggotanya,” kata Gatot.

Ke depan kata dia, meski operasi akan berakhir Selasa (26/11/2019) besok pihaknya akan tetap konsisten melakukan pengamanan hingga menjelang dan saat Natal serta Tahun Baru di akhir tahun 2019.