HUKUM  

Dirut PGN Suko Hartono Di Desak Mundur

Jakarta, Nusantarapos – Indonesia Energy Watch (IEW) kembali menggelar aksi demo di depan Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (9/4/2021). Mereka tetap meminta Dirut Perusahaan Gas Negara (PGN) Suko Hartono mundur dari jabatannya.

“Kami mendatangi kantor PT PGN Pusat hari ini sebagai upaya mengawal pengelolaan gas yang di amanatkan oleh negara melalui PGN agar tercipta Good Corporate Governance (GCG). Tak ada jalan lain direktur utama PGN dan jajaran direksi lainnya harus mengundurkan diri atau di pecat langsung oleh Menteri BUMN karena telah gagal mengemban amanat terbukti kasus terakhir penunjukan PT RAJA (Tbk) dalam proyek pembangunan pipa Rokan yang di duga bermasalah dan perlu di audit total,” ujar Afrudin Koordinator Aksi (Korlap) Indonesia Energy Watch (IEW).

Aksi ini adalah aksi kali kedua setelah pekan lalu Rabu (31/3/2021) menggelar aksi yang sama di kantor Kementerian BUMN.

Mereka membentangkan poster berisi antara lain, pecat Dirut PGN Suko Hartono, usut tuntas dugaan korupsi PT SEI PGN di blok Muria U$ 70 juta, dan usut tuntas dugaan korupsi FSRU Lampung U$ 100 juta, Pak Menteri BUMN segera pecat direksi PGN, audit PT RAJA di proyek pembangunan blok Rokan dan usut tuntas dugaan mal kelola Pajak PGN 3 Triliun.

Afrudin menegaskan, pihaknya selaku elemen masyarakat sipil yang fokus di bidang energi akan terus mengawal berbagai kasus yang menjadi catatan merah di PT. PGN. Catatan merah itu antara lain dugaan korupsi di PT SEI PGN di lapangan kopadang Blok Muriah, mal kelola Pajak PGN 3,6 Triliun, dugaan korupsi FSRU mangkrak di Lampung U$ 100 juta dan terbaru adalah  proses penunjukan PT Rukun Raharja (RAJA) Tbk dalam proyek pembangunan pipa sepanjang 352 KM di blok Rokan senilai U$ 300 juta yang perlu segera di audit ulang karena di duga bermasalah hukum.

“Jika Suko Hartono dan jajaran direksi PGN lainnya menolak mengundurkan diri maka kami meminta pemerintah melalui Menteri BUMN Erick Tohir pada RUPS PGN pada 22 April 2021 nanti mengganti Suko Hartono dan jajaran direksi lainnya karena telah gagal memimpin BUMN. Kami akan kawal terus hal ini sampai RUPS di gelar,” jelasnya.

Lanjut Afrudin, dirinya percaya integritas Menteri BUMN Erick Tohir. Erik sebagai profesional dan mantan pengusaha internasional sebelum menjadi menteri akan kuat menghadapi tekanan politik.

“Kami percaya Erick Tohir sebagai seorang profesional dan mantan pengusaha internasional akan mampu melawan tekanan politik dari berbagai pihak berkepentingan untuk membersihkan PGN agar lebih kuat ekpansi usahanya, dapat di percaya. Masih banyak profesional anak negeri yang mampu memimpin PGN dengan baik tanpa tunduk pada tekanan politik,” pungkas Afrudin. (Mars)