Willem Wandik : Wafatnya Ibu Ani Momen Rekonsiliasi Politik Pasca Pemilu

Presiden RI ke 6 Soesilo Bambang Yudhoyono bersama keluarganya sedang menaburkan bunga di makam almarhum Ani Yudhoyono.

Jakarta, NUSANTARAPOS.CO.ID – Hari ini Minggu (2/6/2019) segala lapisan masyarakat, tokoh bangsa, tokoh politik dan parlemen serta presiden, mantan presiden maupun mantan wapres dengan penuh duka cita mengantarkan Kristiani Herrwati binti Sarwo Edhie Wibowo atau lebih dikenal dengan sebutan Ani Yudhoyono ke tempat peristirahatan terakhir di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, dengan upacara kenegaraan.

Ditemui seusai pemakaman Ani Yudhoyono, Anggota DPR RI fraksi Partai Demokrat Willem Wandik mengatakan ini merupakan penghargaan tertinggi bagi seorang tokoh, dimana kepergiannya mendatangkan duka bagi banyak orang.

“AlmarhumahIbu Ani adalah sosok Ibu Negara yang kuat, hingga akhir hayatnya terus berjuang melawan kanker darah (leukimia), namun takdir Tuhan menghendaki beliau harus kembali ke sang maha pencipta, pada Sabtu (1/6) kemarin,”katanya.

Anggota DPR RI fraksi Partai Demokrat Willem Wandik bersama Bupati Tolikara Usman G Wanimbo sedang menyaksikan pemakaman Ibu Ani Yudhoyono di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.

Willem menjelaskan dalam peristiwa yang terjadi selama dua hari, sejak diumumkannya kabar wafatnya Ibu Ani hingga hari ini di seremonial pemakaman, terjadi banyak keajaiban yang tidak disadari oleh banyak orang. Bahwa kondisi politik nasional yang sempat memanas, pasca pemilu 17 April lalu, justru di hari ini terlihat tampak mengalami “rekonsialiasi”.

“Tidak terlihat, adanya diskusi yang saling menghujat, tidak tampak adanya kelompok politik yang berusaha memperpanjang situasi krisis “pasca pemilu” yang seperti kita perhatikan beberapa pekan terakhir,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu Willem juga menyatakan tidak lupa di bulan yang penuh berkat ini, kami selaku kader DPP Partai Demokrat, meminta dengan segala kerendahan hati, agar kiranya seluruh rakyat Indonesia, dari Merauke hingga ke Sabang (Timur Ke Barat) mengirimkan doa dan memberikan maaf kepada Ibu Presiden RI ke 6, Ibu Ani Yudhoyono. Sekiranya sebagai manusia biasa, terdapat khilaf dan kealpaan, selama beliau mendampingi Bapak Presiden RI ke 6, Bapak SBY, selama 10 Tahun.

Willem Wandik sedang menemani almarhumah Ibu Ani Yudhoyono dan Presiden RI ke 6 Soesilo Bambang Yudhoyono melihat stand di sebuah pameran.
“Minal aidin walfaidzin “mohon maaf lahir dan batin” kami wakilkan untuk Ibu Ani Yudhoyono, mohon dimaafkan dan dikirimkan doa. Karena tidak ada kesempurnaan, yang dimiliki oleh setiap manusia, oleh karena itu, mohon kiranya agar disempurnakan perjalanan Ibu Ani dengan kiriman doa, cinta, dan kasih, dari seluruh rakyat yang mendengar berita duka ini,” ucap anggota DPR dapil Papua itu.

Ibu Ani telah pergi, tambah Willem, namun membawa berkat bagi rekonsiliasi politik yang sempat tidak menentu. Dan Bapak SBY terlihat sempat bertegur sapa dengan Ibu Presiden R1 ke 5, Megawati Soekarno Putri disela sela kegiatan melayat di hari ini.

“Selamat Jalan Ibu Ani, kepergianmu memang membawa duka, tetapi juga membawa peruntungan bagi kedamaian rekonsiliasi politik di negeri ini…wa wa…,” tegas Ketua Departemen PUPK DPP Partai Demokrat itu.(Hari.S)