Bertema Mendidik Generasi Unggul dan Cendekia, Wapres Jusuf kalla Berikan Kuliah Kebangsaan Di Universitas Aisyiah Yogyakarta

Foto : Wapres Jusuf Kalla saat menyampaikan materi yang bertema Mendidik Generasi Unggulan Dan Cendekia dalam Kuliah kebangsaan di Universitas Aisyiah Yogyakarta, Kamis (10/10/19) Kemarin Pagi. (AKA)

NUSANTARAPOS, YOGYA – Pendorong utama kemajuan bangsa adalah kecerdasan dan keterampilan SDM. Selain itu, perkembangan teknologi juga memiliki peranan tidak kalah penting pada kemajuan dan perkembangan suatu bangsa.

 

Wakil Presiden RI, Muhammad Jusuf Kalla menyampaikan hal tersebut pada acara Kuliah Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Universitas Aisyiah (Unisa) Yogyakarta, Kamis (10/10/2019) di Kampus Unisa Yogyakarta, Sleman, Yogyakarta.

 

Pada acara yang bertema Mendidik Generasi Unggul dan Cendekia untuk Kemajuan Bangsa ini Jusuf Kalla menyampaikan, kekayaan alam yang dimiliki suatu negara tidak menjamin kemajuan. SDM yang mumpuni dan memiliki semangat dalam berbagai bidang lah yang lebih menentukan.

 

“Semangat memiliki peranan penting untuk memajukan suatu negara. Semangat untuk maju, untuk berbudaya, dan untuk belajar mengembangkan SDM,” ujar Wapres RI.

 

Lebih lanjut Jusuf Kalla menyampaikan, saat ini kemajuan Indonesia berada ditengah-tengah. Belum menjadi bangsa yang sangat maju, namun juga bukan bangsa yang tertinggal. Untuk itu, mengacu pada pengertian kemajuan yang menurut JK adalah meningkatnya nilai tambah kemampuan dan sumberdaya, sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan research untuk meningkatkan perkembangan teknologi.

 

“Lembaga pendidikan harus inovatif dan memiliki lembaga research yang dapat di implementasikan kepada pendidikan pancasila. Dengan demikian, lembaga pendidikan akan menghasilkan generasi muda yang siap menghadapi masa depan,” papar Jusuf Kalla.

 

Saat ini ada dua jenis pendidikan yang diterapkan berbagai negara di dunia. Pendidikan liberal yang menekankan kecerdasan untuk berpikir cepat dan terbuka serta pendidikan yang berbasis ketrampilan untuk mengasah kemampuan tangan untuk membuat sesuatu.

 

Jusuf Kalla menyampaikan, saat ini yang harus diterapkan di Indonesia adalah perpaduan dua jalur pendidikan tersebut. Indonesia harus memiliki metode pendidikan yang mencerdaskan dan meningkatkan ketrampilan.

 

“Cerdas saja tanpa inovasi tidak akan menghasikan kemajuan. Tanpa menyeimbangkan pendidikan, kita hanya akan mencetak pengangguran,” jelas Wapres Jusuf Kalla.

 

Jusuf Kalla mengatakan, sejumlah 10 persen penduduk DIY adalah mahasiswa. Oleh karena itu, Yogyakarta bisa menjadi pusat inovasi menuju kemajuan. Unisa diharapkan akan menjadi salah satu penyumbang kemajuan Indonesia melalui pendidikan yang menghasilkan generasi unggul. Kehadiran Unisa menurut JK adalah salah satu bentuk dukungan untuk mendukung visi misi negara Indonesia untuk menjadi negara yang maju.

 

Sementara itu, dalam membacakan sambutan Gubernur DIY, Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X menyampaikan, pendidikan selalu bergerak dengan dinamis. Sudah seharusnya penyelenggaraan pendidikan

 

tersebut harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Terkait dengan hal tersebut, Sri Paduka memandang bahwa Unisa telah memberikan warna pada pendidikan di DIY. Unisa tidak hanya hadir untuk kepentingan sendiri namun juga memikirkan kepentingan kelangsungan bangsa.

 

“Semoga Allah SWT senantiasa mengiringi langkah Unisa dan kita semua dalam berkarya bagi kemajuan pendidikan Indonesia,” tutup Wagub DIY. (AKA)