Soal Pembantaian Jokowi Oleh SBY, Relawan Akan Mensomasi Aznil Tan

Mulyadi salah satu Ketua Join Metal dan juga Wakil Ketua Seknas Jokowi DKI Jakarta sedang berbagi tali kasih dengan anak yatim.

Jakarta, NUSANTARAPOS.CO.ID – Relawan Jokowi-Maruf Amin Menang Total (Join Metal) mengkritisi sepak terjang Aznil Tan pasca dirinya tak diterima sebagai tenaga ahli utama Kepala Staf Presiden (KSP). Pasca dirinya tak dilirik seolah-olah ada rasa sakit hati sehingga menyebarkan benih kebencian.

Salah satu Ketua Relawan Join Metal Mulyadi mengatakan seharusnya Aznil Tan introspeksi diri dan menyadari bahwa jabatan itu merupakan given (pemberian) dari Tuhan. Akan tetapi dia cenderung membabi buta membenci, memfitnah serta menginginkan agar KSP Jenderal (Purn) TNI Moeldoko bisa dipecat oleh Presiden Jokowi.

“Setelah memfitnah keterlibatan KSP Moeldoko dalam kasus Jiwasraya, dan menggunakan dana Jiwasraya itu untuk kepentingan Pilpres 2019. Kini Aznil Tan menyebarkan fitnah bahwa Moeldoko adalah kaki tangan (kuda troya) SBY untuk membantai Jokowi dari dalam Istana, karenanya, Moeldoko memasukkan para loyalis SBY sebagai Tenaga Ahli dan Penasehat KSP,” ujarnya di Jakarta, Selasa (11/2/2020).

Lanjut Mulyadi, kami pun mempertanyakan kewarasan logika Aznil Tan tentang 2 tuduhan fitnah tersebut. Apa yang dituduhkan oleh Aznil sangat tidak mendasar dan cenderung fitnah sehingga membuat kegaduhan.

“Adapun di dalam politik itu tidak ada kawan dan lawan yang abadi, yang ada adalah kepentingan abadi. Jika dulu banyak orang menyukai dan bertemar dengan SBY, lantas muncullah pemimpin baru Jokowi dan diapun menyukai bahkan turut berjuan untuk suksesnya Jokowi menjadi pret di periode pertama dan kedua apakah itu salah,” katanya.

Sebagai contoh, tambah Mulyadi, bahwa politik itu tak ada kawan dan musuh yang abadi adalah ketika Presiden sudah mengangkat Ali Muchtar yang mantan pendukt berat Prabowo jadi Tenaga Ahli Utama di KSP. Lebih dari itu bahkan setelah menang di periode keduanya, Jokowi justru mengangkat Prabowo yang merupakan lawan politik selama 2 pertarungan pilpres dijadikan menteri dalam Kabinet Indonesia Maju.

“Kenapa Aznil Tan tidak menyebut bahwa Prabowo sedang atau akan membantai Jokowi dari dalam, atau menyebut bahwa Jokowi sedang menghancurkan dirinya dan pemerintahannya,” tuturnya.

Mulyadi pun mempertanyakan kenapa ketika Moeldoko mengangkat loyalitas SBY yang sudah berpindah menyukai Jokowi disebut sebagai upaya pembantaian Jokowi dari dalam. Jelas sekali logika dan tuduhan-tuduhan yang dibangun Aznil Tan itu halusinasi dan fitnah.

“Atas perilaku penyebaran fitnah ini Relawan Join Metal melayangkan akan somasi, dan apabila tidak diindahkan terus melakukan penyebaran dugaan palsu dan fitnah kami akan melaporkan Aznil Tan secara hukum,” tegas Mulyadi yang juga Wakil Ketua Seknas Jokowi DKI Jakarta tersebut.