Oleh Riza Villano SP
Di dengar dalam berita bahwa ada persaingan dagang antara Apple vs Huawei. Dua pabrikan besar teknologi gadget dan system operasi serta internet 5G.
Saya pribadi melihat ini dari sudut pandang yg lebih dalam.
Bahwa persaingan dagang ini telah terjadi ledakan di awal milenia atau sekitar tahun 2000 an, di mana China berhasil merubah peta industry dari sektor fabrikasi menjadi sektor home industry.
Semua orang di China terlibat pada produksi barang baik langsung atau tidak langsung. Di tambah dengan tergabung nya daratan China dengan kereta api yang memurahkan distribusi.
Lalu dunia lebih di kejutkan dengan ledakan produk Made in China, tidak terlepas negara USA.
Beberapa dekade USA memiliki tendensi tenang walau pernah berada di ambang krisis ekonomi pada masa pemerintahan George W Bush.
Obama mengahadapi tekanan perang dagang dengan tenang.
Masuk era pemerintahan Trump, dengan karakter nya yg terkesan sangat nasionalis dan white supremacy. Di saat yang bersamaan Xin Jinping menjalankan program China tentang jalur sutera baru yaitu One Belt One Road (OBOR).
Yang menarik tentang OBOR, China melibatkan negara lain di dunia untuk mempermudah jalur perdagangan China.
Mulai lah para pemimpin negara super kaya ini masuk ke dalam perebutan kekuasaan ekonomi.
Karakter Trump dan Xin Jinping sama sama agresive.
Yang menarik adalah, USA negara Liberal Kapitalis.. China negara Komunis.
Kita tahu kapitalis agresive menguasai, kita juga tahu komunis agresive menguasai.
Apakah mungkin tendensi memanas sehingga emosi dan ego timbul di antara kedua raksasa?
Apakah terjadi perang dunia lagi?
Apakah blok barat bersatu kembali dan blok timur bersatu kembali?
Bila terjadi, apakah Indonesia tetap pada posisi NON BLOK?
Semoga perang dagang dan ekonomi hanya sebatas perang dagang saja.. amiin yra
