OPINI  

Semangat kepahlawanan Kaum Santri

Oleh: ADJAT SUDRAJAT ,SH
Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Islam Al-Barokah

Penetapan Hari Santri yang jatuh Pada Tanggal 22 Oktober 2019 merupakan suatu penghormatan atas darah para Pahlawan.

Pengakuan ini sangat penting khusus bagi generasi muda pewaris Perjoangan Bangsa JASMERAH

Presiden Joko Widodo tepatnya pada Tahun 2015 telah mengukuhkan bahwa Tanggal 22 Oktober 2015 sebagai Hari Santri Nasional.

Dimana sejarah telah membuktikan bahwa 74 tahun silam tentara Sekutu dibawah pimpinan Panglima perang Brigadir Jenderal Mallaby saat itu bahwa Sekutu sebagai pemenang dalam perang dunia-II .

Sekutu datang ke indonesia dengan mandat Lembaga Bangsa-bangsa (LBB) dengan tugas untuk melucuti senjata Tentara Dai Nipon tapi sekutu telah membonceng tentara Belanda.

Ketika rakyat tahu ada pemboncengan,maka kejadian tersebut direspons oleh Kyai kharismatik Hasyim Asy’ari dengan memobilisari para kyai-kyai se jawa dan Madura dengan memaklumatkan fatwa yang terkenal Resolusi jihad dimana Resolusi tersebut diwajibkan untuk Mencintai Tanah Air,mencintai Tanah Air Merupakan Sebagian Dari pada Iman Doktrin tersebut disambut gembira oleh kaum santri mengkonsolidasi diri unntuk mengadakan perlawanan terhadap Penjajah.

Dalam mempertahankan Revolusi 17 Agustus 45
Panglima sekutu yang berasal dari Inggris Jenderal Mallaby beserta pengawalnya mati terbunuh dalam ledakan Bom mobil yg dikendarainya.

Ternyata bahwa terbunuhnya Jenderal Mallaby dilakukan oleh Harun seorang santri pejoang yang berasal dari pesantren Tebu Ireng.

Begitu halnya yang merobek-rebek Bendera Tri Warna di atas Hotel Orient yang heroik adalah santri .

Perlawanan sengit kaum santri yang merasa terikat dengan Resolusi Jihad tidak sedikit yang gugur sebagai martir Revolusi 17 Agustus 45,dimana tercatat tidak kurang dari 20 ribu santri menjadi syuhada.

Begitu halnya juga Bung Tomo dengan keahliannya didepan corong RRI suara yg lantang dengan Pekik Allahu Akbar !!! Allahu Akbar !!! Allahu Akbar !!!
Merdeka atau Mati !!!

Hari Santri Nasional merupakan pesan semangat Nasionalisme Kebangsaan dari Kyai Hasyim Asy’ari sebagai pendiri pesantren Tebu Ireng dan pendiri Nahdatul Ulama sebagai Organisasi Islam terbesar di Indonesia.

Sejarah telah mencatat dengan Tinta Emas dimana Resolusi Jihad yang monumental sebagai tonggak perjoangan dan telah dibuktikan keberhasilannya dalam mengusir penjajah Kolonial Belanda .

Semoga semangat kepahlawanan dari kaum santri menjadi inspirator untuk generasi muda dalam melanjutkan estafet Kepahlawanan .