Kegiatan MPLS Virtual di SMAN 2 Kuningan, Dirjen Rehsos Bahas Cyberbullying

Jakarta, Nusantarapos – Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial, Harry Hikmat menyapa siswa/siswi SMA Negeri 2 Kuningan, Jawa Barat dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Virtual melalui program Peksos Goes To School, Kamis (16/7/2020).

Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak, Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial mengembangkan program Peksos Goes To School yang merupakan kegiatan untuk mencegah terjadinya berbagai masalah anak, termasuk di sekolah.

Adapun, MPLS adalah kegiatan pertama sekolah untuk mengenalkan program, sarana dan prasarana sekolah, cara belajar, penanaman konsep, pengenalan diri, dan pembinaan awal kultur sekolah. MPLS yang memiliki tema “Membangun Budi Pekerti dan Generasi Berprestasi di Tengah Pandemi Covid-19”, dalam pelaksanaannya sesuai dengan protokol kesehatan.

Pelaksanaan MPLS virtual SMA Negeri 2 Kuningan yang beralamat di Jalan Aruji Kartawinata Kuningan pada hari ke-empat ini, diikuti oleh 360 siswa baru kelas 10.

Dirjen Rehsos, Harry Hikmat dalam arahannya membahas tuntas tentang *”STOP CYBERBULLYING”*. Harry menjelaskan bahwa Cyberbullying atau disebut perundungan menggunakan media telekomunikasi seperti internet dan telepon serta biasanya dilakukan oleh pihak yang memiliki kekuasaan kepada yang dianggap lemah. Misal, senior kepada yunior atau anak popular kepada yang kurang popular.

“Mari kita bangun situasi dan kondisi yang lebih baik. Jangan balas bully dengan bully. Tunjukkan kalau kita lebih baik dan respon dengan sikap yang bijaksana,” ajak Harry.

Selanjutnya, Harry menyampaikan bahwa cyberbullying memiliki dampak secara mental, emosional dan fisik. Secara mental, korban bullying akan merasa kesal, malu, bahkan merasa bodoh.

Dampak secara emosional, anak menjadi cepat marah dan kehilangan minat pada hal-hal yang disukai. Kemudian, secara fisik pada korban bullying ataupun sakit kepala.

Harry menghimbau, jika ada permasalahan anak di lingkungan terdekat silahkan hubungi Telepon Pelayanan Sosial Anak (TePSA) 1500771 atau whatsapp ke 081238888002. “Kalian tidak perlu khawatir, petugas operator TePSA profesional dan memiliki kode etik,” kata Harry.

Dalam kesempatan ini, siswa/siswi MPLS juga diberikan cara menggunakan media sosial yang aman antara lain bijak dalam membuat konten atau memilih foto yang akan di upload. Selain itu, berhati-hati dalam update status ataupun memberikan komentar di media sosial.

Harry berpesan, jangan semua yang bersifat pribadi ditampilkan di publik. “Jika ada foto yang bersifat pribadi, pertimbangkan pantas atau tidak pantas upload ke media sosial,” himbau Harry.

Sasaran Peksos Goes To School adalah murid Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Melalui program ini, diharapkan akan muncul para agen cilik perubahan sebagai pelaksana pencegahan kekerasan anak.

Pelaksanaan Peksos Goes To School kali ini sebagai rangkaian peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2020. (Rilis)