RILIS  

Kasus Pembajakan di Indonesia Tinggi, Bekraf Selenggarakan Kampanye Anti Pembajakan

Bandung, Nusantarapos – Rendahnya kesadaran masyarakat untuk menghargai Hak Kekayaan Intelektual (HKI) orang lain adalah salah satu faktor yang menyebabkan kasus pembajakan di Indonesia masih kerap terjadi. Indonesia termasuk salah satu negara yang penduduknya paling banyak mengakses situs web bajakan dengan jumlah kunjungan sebanyak 10.4 miliar pada tahun 2017.

Menyikapi hal tersebut serta meningkatkan kesadaran masyarakat agar mengurangi tindak pembajakan, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) melalui Deputi Fasilitasi HKI dan Regulasi menginisiasi Kampanye Anti Pembajakan. Kampanye ini merupakan acara sosialisasi yang mengangkat isu pembajakan HKI khususnya terhadap produk/jasa ekonomi kreatif sebagai topik utama.

Kampanye Anti Pembajakan akan dilaksanakan di areal pusat perbelanjaan yang ada di Kota Bandung, yakni Trans Studio Mall, Jalan Gatot Subroto No.289, Bandung, pada Sabtu-Minggu (14-15/9/2019). Akan terdapat beragam acara mulai dari gelar wicara, konsultasi dan fasilitasi pendaftaran HKI untuk pelaku ekonomi kreatif, pameran produk-produk ekonomi kreatif, serta berbagai macam hiburan.

Pembajakan merupakan delik aduan yang penindakannya sangat bergantung pada kesadaran pemilik HKI untuk secara aktif melindungi HKI yang mereka miliki. Fenomena tersebut diharapkan bisa berkurang dengan adanya Kampanye Anti Pembajakan. Seperti yang disampaikan oleh Deputi Fasilitasi HKI dan Regulasi Bekraf Ari Juliano Gema, dalam acara Konferensi Pers yang digelar di Gedung Sate, Bandung, pada Selasa (10/9/2019).
“Kampanye Anti Pembajakan ini penting dilakukan mengingat perlunya kesadaran dan peran aktif dari pelaku ekonomi kreatif dan masyarakat untuk menanggulangi tindak pembajakan,” ujar Ari.

Beberapa tokoh penting akan hadir dalam Kampanye Anti Pembajakan di antaranya adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Walikota Bandung Oded M Danial, Kepala Bekraf Triawan Munaf, Penyanyi Ternama Sandy Canester, dan narasumber lainnya yang berkompeten. Selain itu, Lembaga Manajemen Kolektif Nasional dan Asosiasi Produser Film Indonesia juga akan ikut meramaikan acara untuk memberi wawasan mengenai HKI kepada para pengunjung. (*)