RILIS  

Pembukaan POPDA Tahun 2019 Makin Meriah Nampak Dengan Hadirnya Dandim Batang

Foto : Bupati Batang Wihaji yang didampingi rombongan FORKOPIMDA memukul gong tanda dibukanya POPDA, serta Ketua Penggerak PKK Kabupaten Batang Ny. Kuslantasih Wihaji melepas balon sebagai tanda di bukanya POPDA 2019.

NUSANTARAPOS, BATANG – Komandan Kodim 0736/Batang Letkol Kav Henry Rudi Judianto Napitupulu menghadiri Upacara pembukaan Pekan Olah raga Pelajar Daerah (POPDA) tingkat Kabupaten Batang tahun 2019, di Lapangan Dracik Kampus Kelurahan Proyonanggan Selatan Kecamatan Batang Rabu ( 30/10/2019) kemarin.

 

Selain Komandan Kodim Batang juga  dihadiri langsung oleh Bupati Batang H Wihaji, Wakil Bupati Batang H. Suyono, Wakapolres Batang, Kompol. Hartono, Ketua Pengadilan Negeri Abdullatif, Kajari yang diwakili Kasidatum  Dista,  para Kepala OPD Kab.Batang, Kadisparpora Batang Wahyu Budi Santoso, Kepala Dinas Olahraga Propinsi Jawa Tengah, Kepala sekolah SMA/MA, SMP/Mts, SD/MI sederajat se kab.Batang.

 

Rangkai Pembukaan POPDA Kab Batang Tahun 2019 diawali dengan Defile dari kontingen tiap – tiap kecamatan yang terlihat melintas dihadapan para tamu undangan.  Terlihat Bupati Batang Wihaji yang didampingi rombongan FORKOPIMDA memukul gong tanda dibukanya POPDA.

 

Sedangkan Ketua Penggerak PKK Kabupaten Batang Ny. Kuslantasih Wihaji melepas balon sebagai tanda di bukanya POPDA 2019. Pembukaan acara  juga  dimeriahkan Grup Drumband dari SMK Nusantara Batang (Gita jala Nusantara).

 

Dalam sambutannya Bupati Batang Wihaji  menyampaikan dalam upaya membangun, melahirkan dan mencetak atlit profesional tidak bisa dilakukan secara instan, namun butuh proses dan waktu yang cukup lama.

 

“Untuk mencetak atlet profesional itu tidak gampang dan tidak bisa cepat, kalau kita pengen tempe goreng, hari ini beli digoreng langsung jadi tempe,” kata Wihaji dengan candanya.

 

Menjadi profesional perlu ada pembinaan sejak dini dengan latihan rutin dan disiplin, tidak hanya itu saja, juga giat mengikuti turnamen untuk membentuk mental bertanding, mental juara serta senantiasa menjaga pola makan serta pola hidup sehat.

 

“Membutuhkan waktu 10 tahun untuk mencetak atlit profesional yang tentunya didukung dengan sarana dan prasaran,” kata Wihaji .

 

Ia pun tidak memungkiri sarana prasaran olahraga di Kabupaten Batang belum bisa maksimal, tapi niat dan upaya kita ikhtiarkan ditahun depan mulai dibangun gor Indoor yang nilainya mencapai Rp 19 Miliar.

 

“Penyelenggaraan POPDA adalah bagian dari ikhtiar kita sebagai ajang mencari bibit-bibit atlit, yang harapan jangka panjang bisa menjadi profesional,”  Pungkasnya.(Pen-0736/Sukirno)