TMMD  

TMMD KONAWE, MUNCULKAN BUDAYA GOTONG ROYONG

Kemanunggalan TNI-rakyat di Kecamatan Anggotoa, Kabupaten Konawe terlihat kian kental. Tak ada sekat. Mereka begitu bersahabat. Personel Kodim 1417 Kendari memilih orang tua angkat pada lima desa di Kecamatan Anggotoa. Layaknya anak kandung sendiri. Berkumpul dan makan bersama di malam hari dan bekerja bersama membangun desa di siang hari.

Ketua Tim Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) Mabesad, Brigjen TNI Steverly Cristmas Parengkuan (bintang satu) melihat langsung proses inseminasi buatan (IB) yang dilakukan Bintara Pembina Desa (Babinsa) di lokasi TMMD 104 di Kecamatan Anggotoa, Konawe.

Suasana lima desa di Kecamatan Anggotoa, Kabupaten Konawe terlihat ramai saat ini. Banyak TNI siaga siang dan malam. Kehadiran TNI di Desa Karandu, Desa Wowaporesa, Desa Wawonario, Desa Nario Indah dan Desa Lahuka, Kecamatan Anggotoa, bukan memberantas separatis. Namun, mereka hadir membangkitkan ekonomi kerakyatan dan memperkokoh kemanunggalan bersama masyarakat. Berbagai kegiatan telah dilakukan para prajurit penjaga kedaulatan NKRI ini. Peningkatan akses jalan tani menjadi bagian prioritas kehadiran mereka. Masyarakat pada lima desa tersebut sebelumnya harus berhadapan dengan kubangan dan lumpur di jalan pada musim hujan. Kendaraan sulit melintas mengangkut hasil pertanian. Kini, mereka merasakan kemudahan akses jalan dalam memasarkan hasil-hasil pertanian.

Selain peningkatan kualitas jalan, personel Kodim 1417 Kendari melakukan bedah rumah tak layak huni, rumah ibadah dan sejumlah fasilitas lainnya. Membantu masyarakat yang belum menikmati listrik dengan mendirikan sumber energi terbarukan yakni listrik tenaga surya. Serta beragam program lainnya. Tak hanya mahir angkat senjata, personel TNI juga lihai di bidang pertanian. Mereka turut serta membantu masyarakat bercocok tanam. Membasmi gulma di ladang petani. Mereka tak menunggu bagi hasil dari petani ketika panen nanti, namun berharap hasil pertanian meningkat hingga ekonomi masyarakat lebih maju. “Jika ekonomi masyarakat maju, pertahanan negara pasti akan kokoh,” ujar Letkol CPN Fajar Lutvi Haris Wijaya, Dansatgas TMMD 104 Konawe sekaligus Komandan Kodim 1417 Kendari.

Ada yang berbeda dengan kegiatan TMMD 104 di Konawe dibandingkan daerah lainnya di Indonesia. Kodim 1417 Kendari membuat inovasi pada TMMD 104 Konawe melalui program Inseminasi Buatan (IB). Targetnya hingga ratusan ekor sapi dengan harapan bisa menghasilkan ratusan ribu ekor sapi. Sebuah inovasi pertama sepanjang pelaksanaan TMMD di Indonesia.

Ketua Tim Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) Mabesad, Brigjen TNI Steverly Cristmas Parengkuan memberikan apresiasi terhadap inovasi yang dilakukan Kodim 1417 Kendari. Dalam kunjungannya ke lokasi TMMD 104 di Kecamatan Anggotoa, Konawe, Selasa (12/3), Brigjen TNI Steverly Cristmas Parengkuan melihat langsung program inseminasi buatan (IB) atau kawin suntik yang dilakukan oleh Bintara Pembina Desa (Babinsa) bekerja sama Dinas Peternakan Konawe. “Ini patut menjadi percontohan. Bisa dijadikan standar nasional kegiatan TMMD di berbagai wilayah,” ujar Brigjen TNI Steverly Cristmas Parengkuan.

Dengan penuh keterbukaan, Steverly Cristmas menyampaikan, sepanjang kegiatan TMMD, program IB di Konawe adalah yang pertama kali di Indonesia. Menurutnya, adanya inseminasi buatan ini bisa menjadi contoh di daerah lain untuk melaksanakan hal yang sama. Pasalnya, kegiatan itu sangat mendukung pemerintah setempat, juga selaras dengan nawacita memperkuat ketahanan pangan. “Dalam program IB tersebut ada rekayasa genetik. Diharapkan sapi-sapi lokal bisa menjadi lebih baik. Nah, ini juga sebagai partisipasi TNI untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan tetap mengutamakan ketahanan wilayah,” ungkapnya.

Ketua Tim Wasev itu menilai, selama dua pekan TMMD berjalan, seluruh program kegiatan di lapangan terlaksana dengan baik. Tahapan perencanaan kegiatan juga sudah terlaksana dengan baik. “Saya sudah lihat dan dengar langsung dari masyarakat, apa yang sudah terprogram dalam kegiatan TMMD 104 ini memang sangat dibutuhkan masyarakat. Dimulai dari pening

katan jalan, perbaikan gereja, perbaikan masjid hingga dengan inseminasi buatan. Semua itu merupakan kebutuhan dasar masyarakat. Harapan kita, TMMD ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ucap jendral yang karib disapa Steve ini.

Dandim 1417 Kendari, Letkol CPN Fajar Lutvi Haris Wijaya bercerita, rencana kedepannya, meskipun TMMD 104 berakhir, namun program inseminasi buatan masih akan tetap berlanjut. Ada enam Babinsa yang sudah dilatih selama tiga bulan. Mereka nantinya akan disekolahkan ke Jawa, agar menjadi inseminator ahli, sehingga tak menutup kemungkinan program IB ke depannya akan menjadi keahlian yang harus dimiliki Babinsa. “Mereka nantinya akan disekolahkan di Malang, Singosari, dan Lembang. Setelah kembali dari sekolah, mereka diharapkan menjadi inspirator buat peternak yang berada di Konawe,” harapnya.

Sejauh ini, pelaksanaan program dalam TMMD telah mencapai 80 persen, mulai dari kegiatan peningkatan jalan usaha tani, rehab rumah ibadah, dan inseminasi buatan. “Sejak awal kami sudah melakukan Pra TMMD sehingga program kita target selesai 35 persen sebelum pembukaan kegiatan. Rupanya berhasil tercapai 45 persen sebelum mulai, sehingga kita punya 10 persen benefit awal. Alhamdulillah sekarang sudah 80 persen persentase untuk seluruh program,” pungkasnya.

Program TMMD ini tak hanya seremoni menggugurkan kewajiban belaka. Warga kecamatan Anggotoa turut merasakan dampak positifnya. Salah seorang warga desa lawuka, Wujud mengaku, keluarganya sangat terbantu oleh para tentara. Para tentara memperbaiki masjid dan jalan usaha tani. Nilai yang berkesan, TNI membantu meningkatkan angka kelahiran sapi dengan inseminasi buatan. “Anak saya memiliki empat ekor sapi. Dua ekor sudah kawin alam, sedangkan dua ekor lainnya sudah berhasil diinseminasi,” ujarnya. Kepala Dinas Perternakan Konawe, Jumrin berharap, nantinya semua Babinsa mempunyai keahlian inseminasi buatan, sehingga bisa membantu masyarakat dalam bidang peternakan. “Semoga di seluruh Indonesia, setiap tahun akan ada inseminasi. Setiap tahun program TMMD bisa terus berkembang, menyesuaikan dengan program setempat. Kami juga akan terus berupaya untuk saling bersinergi dengan TNI,” kata Jumrin.