TMMD  

59 Orang Mahasiswa KKN Dilibatkan TMMD 104 Konawe

Sebanyak 59 Orang Mahasiswa KKN partisipasi Universitas Lakidende (Unilaki) diikutsertaka dalam Kegiatan Operasi TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di lima desa Kecamatan Anghotoa Kabupaten Konawe.

Untuk diketahui, selama kegiatan berlangsung, ke 59 Mahasiswa KKN ini tinggal di lima Desa yang ada di Kecamatan Anggotoa.

Danramil 1417/02/Wawotobi, Kapten Inf Salmar Gona memberikan pembekalan kepada sejumlah mahasiswa KKN Unilaki di lapangan Bola, Desa Nario Indah, Kecamatan Anggotoa pada, Rabu (27/2/).

“Pelibatan mahasiswa ini tidak laon dalam kegiatan TMMD dan saya harapkan mereka dapat membantu kegiatan TNI di wilayah setempat baik itu dalam kegiatan fisik maupun non fisik, seperti pembangunan gereja dan masjid,” ujarnya.

Lanjut Salmar, mereka yang hadir dalam kegiatan tersebut, berasal dari Fakultas pertanian, keguruan, matematika, bahasa, teknik sipil.

Lebih lanjut dijelaskan, untuk mahasiswa jurusan pertanian, mereka dalam kegiatan TMMD ini akan bersama TNI memberikan percontohan pengembangan hasil pertanian.

“Jadi mulai dari pengolahan, bagaimana pengolahan dengan baik, pemilihan benih sampai masa tanam, pemeliharaan bahkan sampai panen,” ucap mantan Danramil Ranomeeto ini.

“Jadi ceritanya nanti ini mahasiswa walaupun kita hanya satu bulan tapi dia bisa lanjutkan sebagai penelitian dia. Kemudian mahasiswa dari pertanian juga nanti akan kerja sama dengan mahasiswa kesehatan Mandala Waluya. Tugasnya mengubah pola pikir masyarakat untuk mengurangi penggunaan zat kimia,” paparnya.

Selain itu, Mahasiswa Pertanian Unilaki akan bersama sama dengan mahasiswa Mandala Waluya membuat pupuk organik.

“Pupuk organik ini, untuk memanfaatkan limbah rumah tangga, di samping itu juga masyarakat dianjurkan menggunakan pupuk organik pabrikan agar hidup yang lebih sehat,” ungkapnya.

“Karena dengan menggunakan pupuk organik itu otomatis kita mengurangi keterbatasan kimia. Biasanya petani itu setiap seminggu mau panen mereka menyemprotkan pestisida terlebih dahulu. Tapi mereka sendiri enggan untuk memakannya. Nah ini yang harus disampaikan terkait dampaknya kedepan,” tambahnya.

Untuk itu ia berharap ke depanya agar masyarakat menggunakan pupuk organik. Menurutnya, dengan penggunaan pupuk organik hasi pertanian Petani meningkat dan masyarakat yang mengkonsumsi juga sehat.

“Kita akan buat bagaimana keterbatasan kimia ini dengan organik, maka dari itu kita akan dibantu dengan mahasiswa dari pertanian ini,” akunya.

Sementara untuk mahasiswa lainnya seperti keguruan, bahasa dan matematika nantinya akan didampingi Bhabinsa untuk mengajar, bikin kelompok belajar. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat memberantas buta aksara di lima desa tersebut.

“Untuk mahasiswa keguruan, kita akan libatkan ke sekolah-sekolah yang ada di lima desa ini untuk mengajar disekolah itu dan di dampingi oleh Bhabinsa,” tuturnya