TMMD  

Satgas TMMD Non Fisik 105 Kronjo Imbau Stop Pernikahan Dini

Pernikahan di usia remaja merugikan masa depan. Kondisi kejiwaan dan organ reproduksi yang belum matang, memicu masalah kesehatan dan sosial. Remaja pun diimbau menghindari pernikahan dini.

Hal itu disampaikan tim Satuan Tugas (Satgas) Non Fisik TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) 105 Kronjo Kodim 0510/Tigaraksa saat menggelar sosialisasi di SMK Gema Bangsa, Cisoka, Kabupaten Tangerang, Rabu (17/6/2019).

Dihadapan sekitar 150 pelajar, dua narasumber, Nani dan Nuni, memaparkan dampak negatif pernikahan dini. Kata Nani, usia ideal pernikahan bagi wanita adalah 23 tahun dan laki-laki 25 tahun.

“Pernikahan harus direncanakan dan dipersiapkan dengan baik. kondisi ekonomi, mental dan fisik harus benar-benar telah matang,” kata Nani.

Nani menambahkan, pernikahan dini identik dengan meningkatkan angka perceraian di Kabupaten Tangerang. Ia mengatakan, kasus perceraian terus bertambah di kota 1001 industri ini.

“Pemicu beragam, namun paling dominan adalah faktor ekonomi. Disinyalir karena seorang suami belum mapan secara ekonomi, namun memaksakan diri membangun rumah tangga. Dampaknya, setelah menikah mengalami kesulitan ekonomi, karena tidak tahan, mereka bercerai,” paparnya.

Ditambahkan narasumber kedua, Nuni yang berprofesi sebagai bidan di Puskemas Cisoka, organ reproduksi remaja belum siap mengandung bayi. Sehingga, kata dia, rentan terjadi patologi saat persalinan.

“Tak sedikit juga terjadi keguguran, karena rahim seorang remaja belum siap dibuahi,” kata Nuni.

Sehingga, lanjutnya, pernikahan dini harus dihentikan, karena merusak masa depan remaja.

Terpisah, Komandan Distrik Komando Militer (Kodim) 0510/Tigaraksa Letkol Inf Parada Warta Nusantara Tampubolon mengatakan, remaja perlu mendapatkan pendampingan agar perilaku mereka tidak menyimpang.

Kata Parada, Bakti Non Fisik TMMD 105 Kronjo bertujuan membekali remaja dengan beragam pengetahuan. Satgas yang terdiri dari TNI, Polri, Pemkab Tangerang, dan Perguruan Tinggi di Kabupaten Tangerang itu bahu membahu menyampaikan penyuluhan.

“Kami berharap, dengan sosialisasi ini, remaja di Kabupaten Tangerang terhindar dari berbagai ancaman yang dapat merusak masa depan mereka,” pungkasnya.