Satuan tugas (satgas) Non Fisik TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) 105 Kronjo Kodim 0510/Tigaraksa mengedukasi pelajar SMAN 10 Kabupaten Tangerang. Satgas menyatakan, membayar pajak bagian dari nasionalisme.
Luciana, personel satgas TMMD dari Universitas Prasetya Mulya mengatakan, hampir 70 persen pendapatan negara berasal dari pajak. Pajak menjadi pondasi pembangunan fisik dan non fisik yang dilaksanakan oleh negara. Sehingga, membayar pajak adalah membangun negara.
“Pendapatan dari pajak juga yang mensubsidi pendidikan sehingga saat ini sekolah menjadi gratis. Sehingga kita sebagai warga negara harus mendukung pembangunan dengan taat membayar pajak,” ungkapnya, dihdapan puluhan pelajar SMAN 10 Kabupaten Tangerang, Jumat (26/7/2019).
Lanjutnya, untuk menggenjot pendapatan negara dari sektor pajak nasional, pemerintah pernah mengeluarkan kebiajkan tax amnesty (pengampunan pajak). Semangat dari kebijakan ini, kata Luciana, memberikan kemudahan kepada wajib pajak (untuk mengurus atau melaporkan harta kekayaannya ke pemerintah sehingga ia tercatat sebagai wajib pajak.
“Hasilnya sangat luar bisa, sejak digulirkan Juli 2016 hingga 31 Maret 2017, berdasarkan Surat Pernyataan Harta SPH total harta yang dilaporkan para wajib pajak mencapai Rp4.855 triliun. Potensi pajak ini sangat luar biasa. Dari program tax amnesty, negara mengumpulkan dana sebesar Rp135 triliun, terdiri dari uang tebusan Rp114 triliun, pembayaran bukti permulaan Rp1,75 triliun, dan pembayaran tunggakan Rp18,6 triliun,” tambahnya.
Ditambahkan Dansatgas TMMD 105 Kronjo Kodim 0510/Tigaraksa Letkol Inf Parada Warta Nusantara Tampubolon mengatakan, pendidikan pajak bagi remaja sangat penting. Parada menegaskan, membayar pajak salah satu tolok ukur kadar kecintaan rakyat (nasionalisme) terhadap bangsa Indonesia.
“Dengan pendidikan pajak sejak dini, setiap warga negara Indonesia diharapkan memiliki kesadaran yang tinggi manfaat pajak, sehingga kesadaran membayar pajak pun meningkat,” katanya. #Kodim 0510/Tigaraksa.
