TRENGGALEK,NUSANTARAPOS, – Setelah memiliki Satuan Karya (Saka) Pariwisata dari gerakan pramuka, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Trenggalek kembali menginisiasi merdeka belajar.
Program tersebut digagas untuk meningkatkan kunjungan pariwisata sesuai program pemerintah daerah adanya 100 desa wisata. Merdeka belajar akan memberikan gerakan belajar tidak hanya didalam kelas.
“Inisiasi gerakan bangga peristiwa akan menjadi pintu masuk dalam meningkatkan potensi kunjungan wisata,” kata Sunyoto selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Trenggalek.
Sunyoto juga menyampaikan bahwa untuk mengawali program gerbang wisata atau gerakan bangga pariwisata akan memprioritaskan dahulu kunjungan dari dalam daerah sendiri.
Setelah bangga pariwisata telah melekat kepada orang yang ada di Trenggalek sendiri pihaknya optimistis akan dapat menarik wisatawan dari luar juga.
“Kita berharap kunjungan orang Trengggalek sendiri bisa meningkatkan karakter pariwisata,” ucapnya, Jum’at (25/3/2022).
Selanjutnya diterangkan Sunyoto, akan menindaklanjuti program yang sempat terhenti karena wabah Covid-19 yakni merdeka belajar. Merdeka belajar tersebut akan mengambil konsep belajar tidak harus didalam kelas.
“Dengan belajar tidak hanya didalam kelas, maka bisa dilakukan dimana saja terutama di lokasi wisata yang telah tersebar di 100 desa wisata,” ungkapnya.
Dengan gagasan merdeka belajar itu Sunyoto juga akan menjalin kerjasama dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Trenggalek. Hal itu dikarenakan selama ini para siswa hanya menjalani rekreasi di luar daerah saja.
Dengan adanya 100 desa wisata, belajar bisa dilakukan dilokasi wisata tersebut. Lokasi wisata yang telah ada bisa dipakai untuk belajar dari semua jenjang pendidikan. Target pelaksanaannya masih akan di bahas kembali karena.
“Akan kita matangkan program ini, karena tidak mungkin serta merta langsung bisa dilakukan di masa seperti saat ini,” pungkasnya.