Pemalang – Letak wilayah yang berdekatan antara Desa Jatiroyom dengan Desa Parunggalih Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang, tidak menjamin dekatnya jarak dan waktu tempuhnya. Selama ini warga antar desa tersebut harus rela memutar jarak sejauh 19 kilometer atau 45 menit hanya untuk mengaksesnya.
Estimasi waktu tempuh tersebut coba dipangkas Pemerintah dan TNI melalui program pembangunan yang disebut TMMD Reguler 104 Pemalang dengan memangkas punggung Bukit Maribaya. Akses akan menjawab 3.434 jiwa Jatiroyom untuk lebih berasimilasi dengan kerabatnya di Parunggalih.
Diketahui, dalam tahapan Pra TMMD, pembangunan akses ini dibantu dengan alat berat berupa excavator dari Dinas PU Kabupaten Pemalang, sebab tidak dimungkinkan Babinsa dan warga masyarakat melakukannya.
Disampaikan Babinsa Pesantren dari Koramil 05 Ulujami, Koptu Totok bahwa, selain akan meningkatkan perekonomian antar desa, jalan juga akan menjadi sarana pendekat kesehatan dan pendidikan. “Sudah puluhan tahun masyarakat Parunggalih dan Jatiroyom harus berjalan kaki hanya untuk sekedar bersilaturahmi, pun dengan para petaninya,” ungkapnya sambil mencari dokumentasi foto kegiatan TMMD.
Hal senada juga dibenarkan Agus (37) warga Desa Parunggalih Rt/Rw. 02, pegawai administrasi Puskesmas Kebandaran, “Saya setiap hari melintasi jalan ini dengan motor trail termasuk menyeberangi Kali Bacin. Bahkan sejak kecil saya bersekolah di SDN 1 Jatiroyom harus rela berangkat subuh dengan berjalan menyusuri jalan setapak agar tidak terlambat,” tegasnya mengenang.
Ditambahkan Agus, kedepan dirinya akan lebih maksimal dalam melayani masyarakat Desa Kebandaran Kecamatan Bodeh khususnya dalam mendapatkan pelayanan medis. Selain jalan dibangun, 1 unit jembatan limpas juga tengah dimulai pembangunannya melintang di atas Kali Bacin. (Aan Pendim Pemalang).