BISNIS  

Andrian Lame: Pedagang Berharap Keseriusan Perumda DKI Selesaikan Revitaslisasi Pasar Mereka

JAKARTA, NUSANTARAPOS – Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas), Andrian Lame Muhar SE. M.Si mengatakan Kami dari Inkoppas, Koppas Blok A adalah salah satu anggota kami dan Ketua Koppas Blok A juga salah satu Sekum kami di Inkoppas.

“Kami sangat kecewa dengan PD Pasar Jaya yang telah terlalu lama untuk menyelesaikan permasalahan pembangunan revitalisasi pasar Blok A Fatmawati,” ujarnya saat dijumpai di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat (9/9/2022).

Menurutnya, sudah tujuh tahun lebih terkatung-katung tidak ada kejelasan permasalahan-permasalahan yang terjadi. Katanya mau diselesaikan, bahkan kami dari Inkoppas bersurat ke PD Pasar Jaya untuk mengadakan audiensi bertanya ada apa sih sebenarnya yang terjadi.

Dirut PD Pasar Jaya yang sudah diganti tidak bersedia menemui kami. Sebenarnya para pedagang ini butuh kejelasan bagaimana nasib mereka yang tadinya berdagang di Blok A, yang sekarang tak tampak lagi bangunannya seperti yang publik lihat kemudian para pedagang sudah tepencar keberadaannya.

Para pedagang berharap dari kejadian-kejadian sebelumnya itu ada keseriusan dari Perumda DKI untuk menyelesaikan pembangunan revitaslisasi pasar Blok A mereka. Yang penting bagaimana sekarang mencari jalan keluar supaya cepat merealisai pembangunan pasar Blok A ini.

Para pedagang kami ingin melakukan demonstrasi cuman kami larang dari Inkoppas. Kita coba dulu persuasif dengan Perumda PD PasarJaya permasalahan apa yang terjadi sehingga lambat sekali bergeraknya untuk pembangunan pasar Blok A Fatmawati.

Inkoppas terus mendorong dan mengultimatum kalau minggu ini PD Pasar Jaya tidak mau beraudiensi tanpa ada kejelasan dari Pasar Jaya dan Dirutnya, saya tidak bisa melarang para pedagang BLok A untuk turun kejalan berdemonstrasi mengaspirasikan keinginan mereka.

Apa susahnya sih Dirut PD Pasar Jaya bertemu para pedagang Koppas Blok A atau dengan Inkoppas membicarakan mengajak diskusi apa sih permasalahan yang terjadi, apa sih kesulitannya. Kan Inkoppas siap membantu kalau ada permasalahan yang sangat sulit.

Kemarin saya dapat isu sudah MOU dengan salah satu BUMD PT. Sarana Jaya, tap belum ada pergerakannya juga. Para pedagang pun tidak tahu MOU nya seperti apa, kemudian setelah MOU apa yang akan dilakukan, develooer yang ditunjuk PD Pasar Jaya seperti apa.

Nanti akan ada permasalahan baru lagi, ini sudah dari jamannya Gubernur sebelum Anies yang sekarang jadi Preside. Gubernur yang sekarang sudah mendorong supaya Pasar Blok A ini cepat terbangun.

Sebenarnya bukan masalah perijinannya, mereka kan BUMD. Masalah perijinan sebentar lah kan tinggal kontekan saja dengan pemerintah provinsi. Tidak susahlah hal itu terjadi.

Pertanyaannya apakah benar permasalahanya itu pengurusan IMB atau ada permasalahan lain. Setidaknya Dirut turunlah ajak bicara Koppas dan para pedagang pasar Blok A supaya mereka ada sedikit ketenangan yang selama ini mereka berteriak kenapa pasar kami tidak dibangun.

Para pedagang kecil ini akan meminta tolong pada induknya di Inkoppas, makanya sekarang Inkoppas bersuara karena ini sudah terlalu lama. Kalau tidak terealiasasi maka para pedagang kami juga akan sulit disana.

Sekarang ini kami kencang akan masalah ini karena kami tidak mau nanti sudah mulai serius mungkin Perumda, gubernurnya sudah PLT. Saya dengar surat PKS nya atas ijin gubernur atau gubernur sudah OK Perumda nya belum ada gerakan lebih lanjut seperti itu.

Pasar Blok A ini dari jaman PLT Gubernur sebelumnya jamannya Pak Jarot sudah peletakan batu pertama, sampai batunya ketelan air sampai gak ada lagi batunya sekarang.

Inkoppas melihat kasihan sekali para pedagang ini karena pandemi, tadinya punya kios sekarang sudah gak ada kiosnya. Sekarang harus survive berjuang ditempat tidak resmi atau ditampung di tempat para pedagang lainnya seperti di Pasar Ponok Labu, Pasar Mayestik.

Ditempat penampungannya pun terbakar juga, ini membuat prihatin dari Inkoppas dimana mereka anggota kami juga di Blok A itu.

Kita sudah berkali kali mecoba lewat Anggota Dewan, Gubernur, Dewan Pengawas PD Pasar Jaya hasilnya bisa dilihat sampai sekarang, bahkan mesin Exsavatornya gak pernah ada, apalagi acara mau dibangun.

Gubernur DKI mau PLT diganti lagi yang baru kemudian mundur lagi sekian tahun. Kita tidak tahu PLT nya ini pro rakyat atau tidak.

Ketika nantinya di revitalisasi, para pedagang lama yang exiting nanti akan mengakuisi kios yang sudah dibangun oleh developer, mereka akan membayar sesuai dengan kesepakatan BUMD dan Pemerintah. Mereka pun dapat surat ijin keterangan usaha walaupun gambaran kami kenapa sih HGB tidak diatas HPL sehingga seperti kepemilikan apartemen saja dimana mereka punya surat title nya. ataupun mereka membayar setiap bulan tidak masalah sebenarnya.

Yang terpenting ada tempat mereka berjualan terbangun dulu, sehingga bisa ada kegiatan ekomomi, ada penghasilan. Kalau sudah terbangun mereka mau mencicil, mau beli atau mau sewa yang diterapkan developer tidak masalah oleh pedagang, pedagang hanya ikut saja.

Ini hanya keinginan mau dilaksanakan apa tidak dan itu bisa jadi TOD pasar pertama langsung MRT. Yang diinginkan pembangunan sosialnya kan terwujud. Jadi orang-orang tidak naik mobil lagi, tidak naik MRT lagi, tinggal turun belanja di pasar terus naik kembali, bahkan ijinnya sudah keluar bisa sampai enambelas lantai. Semua yang menjadi gubernur ini mengiyakan harus terlaksana.

Bahkan waktu PLT gubernurnya Ahok sampai memaksakan keluar ijin sampai enambelas lantai, berati inikan serius sebenarnya kalau enggak tidak dikeluarkan ijinnya. Sekarang ini sudah didepan mata tidak bisa dieksekusi lagi, inikan lucu.

“Saya yakin siapapun yang bisa membangun pasar Blok A, saya jamin elektabilitasnya akan naik karena dalam sejarah semua pemimpin yang membangun pasar semuanya berhasil,” pungkasnya. (Guffe).