Cibinong, Nusantarapos -Program Satu Milyar Satu Desa (Samisade) yang di konsep Pemerintah Kabupaten Bogor untuk membangun Desa melalui perencanaan dengan adanya musyawarah melibatkan tokoh masyarakat, RT, RW, untuk kebutuhan mana yang harus dibangun.
Menanggapi hal tersebut, Plt. Bupati Bogor Iwan Setiawan optimis program Satu Miliar Satu Desa (Samisade) dapat mempercepat pembangunan di pelosok-pelosok desa yang ada di Bumi Tegar Beriman.
Program ini sejak awal diluncurkan sudah berhasil membangun jalan desa sepanjang 542 kilometer, jembatan di 29 titik dengan total panjang 452 meter.
Kemudian, TPLT terbangun 9.000 meter, Drainase 4.000 meter, irigasi 1.700 meter dan ada 14 titik menera telekomunikasi yang tersebar di wilayah Kabupaten Bogor. “Karena itu, tahun 2022 ini kami anggarkan Rp395 milyar, dan bulan ini (September-red) akan kami distribusikan ke desa-desa. Kami berharap dengan program ini, pembangunan di desa lebih cepat,” terang Iwan.
Lebih lanjut dijabarkan Iwan, percepatan pembangunan di Kabupaten Bogor merupakan akselerasi dari bantuan keuangan yang diberikan kepada desa melalui Program Samisade. “Baru satu tahun hasilnya sudah cukup luar biasa. Kami sudah cek Alhamdulilah akses jalan sambung, jalan antar desa dan pembangunan lainnya sangat cepat, kami optimis dua tahun kedepan akan lebih banyak lagi yang dihasilkan,” terangnya.
Karena itu, Pemkab Bogor menyadari bahwa kabupaten yang luas dan juga salah satu Kabupaten yang terbesar penduduknya di Indonesia bahkan berada diangka 6 juta penduduk, tentunya pembangunan infrastruktur tidak akan cepat bila hanya mengandalkan anggran dari dinas.
Banyak infrastruktur di desa yang tidak bisa didanai melalui dinas, salah satunya jalan desa, karena jalan desa menurut aturan tidak bisa dibangun oleh Dinas PUPR di Kabupaten Bogor, sehingga terobosan harus dilakukan untuk percepatan pembangunan di seluruh wilayah Kabupaten Bogor, salah satunya dengan cara memberikan bantuan keuangan yang lebih besar melalui Program Samisade.
Silahkan desa memaksimalkan anggaran tersebut untuk jalan desa, jalan lingkungan, sanitasi, sentra ekonomi, MCK, ada juga di desa yang anggarannya itu untuk menara telekomunikasi,” jelasnya.
Maka dari itu, mengingat luasnya wilayah Kabupaten Bogor dan didominasi daerah pegunungan, maka ada beberapa desa membangun menara telekomunikasi dengan bantuan keuangan Samisade, dari 40 desa blank spot kini tersisa 20 desa yang belum ada internet.
Keberhasilan program Samisade itu, karena Pemkab Bogor tidak hanya matang dalam proses penyusunan anggaran, juga sukses membimbing para aparatur desa mulai dari perencanaan, pengelolaan hingga pelaksanaanya.
Sebelum diluncurkan Samisade, Pemerintah Kabupaten Bogor telah membentuk tim verifikasi yang bertugas untuk membuat rambu-rambu atau Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) dan Petunjuk Teknis (Juknis). Lalu membuat payung hukum Peraturan Bupati (Perbup), sebagai payung hukum supaya anggaran Samisade itu bisa di cairkan.
Pemerintah Kabupaten Bogor juga membentuk tim verifikasi, tim pengawas yang ditunjuk oleh Kades dan juga aparat internal dan melibatkan dari UPT dinas teknis. Untuk pengawasan, Pemkab Bogor bekerjasama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) mulai dari Bupati, Wakil Bupati, Kapolres Bogor, Dandim 0621, dan Kepala Kejari.(Rizky)