Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Bojonegoro, menggelar sosialisasi Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencan (Bangga Kencana) dalam rangka mensukseskan kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke- 115 tahun 2022 Kodim 0813 Bojonegoro.
Kegiatan dilaksanakan di Balai Dusun Ngantru, Desa Sekaran, Kecamatan Kasiman, pada Rabu (12/10/2022), mengusung tema “TMMD Dedikasi Terbaik Membangun NKRI” diikuti ratusan peserta dari Kader IMP, Kader Satgas PPPA, Kader BKB, BKR, BKL, TPK, Ketua RW dan RT Dusun Ngantru, Desa Sekaran. Hadir dalam kessempatan ini Sekdin DP3AKB, Kabid KBKS DP3AKB, Komandan Kompi (Danki) SSK Satgas TMMD 115 Kodim 0813 Bojonegoro, Babinsa Koramil 12/Kasiman, Kades Sekaran, serta Koordinator dan Penyuluh KB Kecamatan Kasiman.
Selaku narasumber dalam kegiatan ini, Sekretaris Dinas P3AKB Kabupaten Bojonegoro, Nadif Ulfia, memaparkan, Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting. BKKBN mendapatkan amanat menjadi koodinator percepatan penurunan stunting di Indonesia.
Menurut Dia, untuk melakukan penurunan prevalensi stunting, Presiden RI telah mencanangkan target menjadi 14% pada tahun 2024. Namun Angka stunting masih berada pada angka 27,7% (SSGBI 2019). Hal ini menjadi tantangan kita bersama untuk memperkuat program ‘Bangga Kencana’ dalam mendukung percepatan penurunan stunting melalui sosisalisasi stunting dan pelayanan KB.
Pencapaian program KB dalam percepatan penurunan stunting, menurut Nadif Ulfia, sangat ditentukan oleh kesertaan masyarakat terutama dalam hal ini Pasangan Usia Subur (PUS) dalam ber-KB.
“Disamping peningkatan jumlah peserta KB Baru, komitmen peserta KB aktif juga perlu diperhatikan agar tidak menyebabkan peningkatan angka putus pakai dalam ber- KB,” ujar Sekdin.
Penggunaan KB tersebut, mampu mencegah kejadian stunting yaitu ibu mempunyai banyak waktu, energi, dan sumber daya untuk menyusui bayi yang dilahirkan dan fokus terhadap pengasuhan anak pada periode 1000 HPK. Kehamilan yang direncanakan dan terjadi ketika wanita berusia > 18 tahun, praktik menyusui menjadi lebih baik dan mengarah pada perbaikan nutrisi anak.
“Sehingga, hal tersebut tentunya perlu didukung dengan sarana dan prasarana KB yang memadai juga tenaga pelayanan KB yang kompeten dan pemahaman masyarakat terkait program Bangga Kencana,” kata Sekdin P3AKB Kabupaten Bojonegoro.
Selain itu, untuk terus meningkatkan komitmen masyarakat (Pasangan Usia Subur) dalam ber-KB diperlukan juga adanya dukungan dari berbagai pihak terkait antara lain stakeholder, provider dan mitra kerja baik pemerintah maupun swasta untuk memberikan pelayanan KB yang berkualitas.
“Karenanya sangat penting untuk terus menjalin kerjasama dalam meningkatkan komitmen dan dukungan dari berbagai pihak untuk pencapaian program Bangga Kencana,” lanjut Nadif Ulfia.
Sementara kegiatan program terpadu dan lintas sektoral TMMD merupakan salah satu wujud Operasi Bhakti TNI, yang yang dilaksanakan antara TNI dengan Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen dan Pemerintah Daerah serta komponen bangsa lainnya. Kegiatan ini dilakukan secara terintegrasi bersama masyarakat.
“Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan akselerasi pembangunan di daerah pedesaan khususnya daerah yang tergolong tertinggal, terisolasi, perbatasan, dan daerah kumuh perkotaan serta daerah lain yang terkena dampak akibat bencana,” jelasnya.