SURABAYA,NUSANTARAPOS,-Dosen Fakultas Bahasa dan Sastra yang bernama Ari Astutik, S.S., M.Pd. berkolaborasi dengan salah satu dosen Fakultas Pertanian yang bernama Didik Daryanto S.P., M.M. Universitas Wijaya Putra (UWP) Surabaya kembali bermitra dengan salah satu warga Banyu Urip yang bernama Bapak Harmiyanto. Mitra tersebut adalah pekerja swasta yang merangkap sebagai petani yang memproduksi tanaman sawi hijau yang bertujuan menambah pendapatan dari bertanam sawi. Kegiatan produksi sawi tersebut terkendala dengan masalah pupuk non-organik yang mempunyai harga semakin lama semakin mahal saja, sehingga laba pendapatan bertanam sawi tidak begitu signifikan.
Oleh karena itu tim dosen Universitas Wijaya Putra berinisiatif untuk memberikan pengetahuan dan pelatihan pembuatan pupuk organik dengan metode JADAM. Metode ini dapat sangat membantu penekanan biaya produksi karena bahan pembuatan pupuk serta pestisidanya adalah berasal dari bahan bahan sampah organik yang dapat ditemukan secara mudah dan sangat murah jika dibandingkan harus membeli pupuk dan pestisida non-organik di toko pertanian. Dengan demikian secara tidak langsung laba yang dihasilkan dari penjualan sawi bisa lebih besar. “Pemakaian pupuk dan pestisida cair dari pengolahan sampah organik dengan pengaplikasian metode JADAM yang berasal dari Korea ini sangat mudah, hemat, dan dapat menekan biaya produksi” pengakuan bapak Harmiyanto selaku mitra dengan penuh sukacita dan bersemangat.
JADAM adalah metode pertanian yang dikembangkan oleh Youngsang Cho dari Korea. JADAM adalah kependekan dari “Jayonul Damun Saramdul” yang berarti “Orang Yang Seperti Alam.” Secara umum adalah bagaimana metode bertani yang kita terapkan dengan meniru perilaku mikroorganisme di alam. JADAM memiliki empat prinsip dasar : Sederhana, Mudah, Ilmiah dan Efektif. Dengan prinsip ini diharapkan kita akan dapat ditiru dan diterapkan petani di manapun, tentunya dengan Biaya Rendah, dan menjadikan petani mendapatkan kembali kedaulatannya (Huda, 2020). Pupuk dan pestisida organik yang dihasilkan adalah dalam PPM ini adalah pupuk organik kompos (Jadam Microorganism Solution), pupuk organik cair (Jadam Liquid Fertilizer), dan Pestisida organik berupa JWA (Jadam Wetting Agent) dan JS (Jadam Sulfur).
Program hibah internal yang diselenggarakan oleh Universitas Wijaya Putra Surabaya telah membantu terlaksananya Pengabdian Masyarakat yang secara rutin diadakan setiap tahunnya begitupun juga ditahun ini. “Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UWP telah membantu terlaksananya Pengabdian Masyarakat di tahun ini, oleh karena itu Kami tim dosen UWP mengucapkan banyak terimakasih atas segala bantuan finansial dan support yang diberikan oleh Universitas Wijaya Putra Surabaya, Program studi Bahasa dan Sastra Fakultas Sastra Inggris beserta lembaga, sehingga kami dapat menjalankan Pengabdian Masyarakat dan bisa membantu masyarakat di sekitar kampus Universitas Wijaya Putra” tambah Ari Astutik.(AGUS/ADV)