TRENGGALEK, NUSANTARAPOS – Prestasi cemerlang kembali ditorehkan oleh Kabupaten Trenggalek, tiga penghargaan dapat diraih dalam gelaran East Java Tourism Awards (EJTA) 2022 yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Hal ini merupakan kebanggaan sekaligus prestasi yang luar biasa bagi masyarakat Trenggalek.
Penghargaan yang di terima Trenggalek yakni Daya Tarik Wisata Terbaik diraih oleh Desa Wisata Pandean, Homestay Terbaik diraih oleh Homestay Widodaren 1 Desa Wisata Pandean dan Video Makanan Khas Terbaik diaraih oleh Warung Makan Malidi 2.
“Semakin banyak desa-desa wisata yang meraih prestasi, ini semua berkat kerja sama dan kerja keras semua pihak. Terima kasih atas kekompakan yang terus terjalin selama ini,” ucap Sunyoto Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Senin (12/12/2022).
Usai ikut hadir pada penyerahan penghargaan di Hotel Singhasari, Kota Batu pada hari Sabtu (10/12) Sunyoto menerangkan bahwa Trenggalek kebagian banyak prestasi terbaik mulai daya tarik wisata dengan kategori wisata alam yang di kelola masyarakat serta Homestay yang juga dikelola masyarakat.
Dalam pagelaran itu disampaikan, Trenggalek mengajukan di beberapa kategori seperti daya tarik wisata tiga peserta, homestay sekitar 4 dan makanan khas memang hanya satu itu. Untuk daya tarik wisata yang dimasukkan ada yang dikelola masyarakat atau pemerintah serta wisata alam dan buatan.
“Kategori yang meraih penghargaan ini merupakan yang dikelola oleh masyarakat, dalam hal ini kita hanya membina mulai persiapan pengelolaan dan suport lainnya di luar anggaran,” papar Sunyoto.
Sebenarnya tidak hanya sektor wisata, Sunyoto mengatakan sektor kebudayaan juga di kelola. Jadi prinsip dinas pariwisata dan kebudayaan merupakan pembina kelembagaan wisata serta seniman. Bahkan pembinaan itu terus dilakukan setiap tahunnya.
Sedangkan untuk melengkapi target 100 desa wisata, tahun 2021 sudah ada 35 desa wisata, dan tahun 2022 ada 35 desa wisata serta tahun depan ada 30 desa wisata yang akan di tetapkan. Desa wisata yang telah di tetapkan akan masuk dalam pembinaan Dinas.
“Sedangkan untuk tahun depan akan ditetapkan melalui verifikasi dari dinas sendiri, memang untuk tahun 2022 dan 2023 berbeda dalam segi penetapannya,” ungkapnya.
Perbedaan itu dikarenakan jika kemarin di tahun 2021 Dinas hanya melakukan sosialisasi, sehingga masyarakat sendiri yang berupaya untuk bisa di pilih. Namun tahun ini beda lagi, karena sudah banyak desa yang berkeinginan untuk membentuk desa wisata dan berupaya untuk tampil, maka akan ada verifikasi mulai kelayakan serta pengelolaan.
Diperkirakan sebentar lagi akan dilakukan verifikasi untuk melihat kelayakan 30 desa wisata di tahun depan. Target sendiri awal tahun akan dilakukan penetapan desa wisata untuk memenuhi target 100 desa wisata sesuai visi misi Bupati.
“Potensi wisata dari Desa ini harus digarap dengan serius. Karena dalam konsep pembangunan sektor wisata, akan ada potensi lain yang juga mengikuti. Seperti diikuti oleh sektor budaya, hingga UMKM,” tuturnya. (Rudi)