Pemalang – Inilah para pahlawan pangan dari Desa Jatiroyom Kecamatan Bodeh. Disebut demikian karena walaupun tujuan utamanya mencukupi kebutuhan keluarga namun secara tidak langsung mereka adalah penyebab Jawa Tengah mengalami surplus jagung atau bahan pangan non beras 2018.
Tidak hanya desa-desa di Kecamatan Bodeh saja melainkan lumbung jagung di Jateng, daerah produksi lainnya di Kabupaten Pemalang juga berasal dari lahan pertanian/perkebunan di wilayah Kecamatan Moga, Bantarbolang dan Randudongkal. Hal ini diungkapkan Kepala Desa Jatiroyom Kecamatan Bodeh melalui sambungan ponsel.
Saat pencarian dokumentasi TMMD di lapangan, Serda Tolani Babinsa Koramil 12 Watukumpul Kodim 0711 Pemalang, mengabadikan kegiatan panen yang dilakukan Herman (34) Kadus Kwasen dan istrinya Titi (31) petani jagung asal Dusun/Desa Kwasen Rt. 04 Rw. 02, tetangga langsung Desa Jatiroyom sebelah selatan.
“Selain sebagai Kepala Dusun, Pak Herman juga petani jagung di lahan seluas 2 hektar. Pendapatannya berkisar antara 5-6 ton sekali panen. Untuk harga basah jagung 3.500 dan kering 4000/kilogramnya,” ungkap Tolani.
Inilah salah satu profil masyarakat di wilayah Kecamatan Bodeh yang merupakan sentra penyumbang stok jagung Jawa Tengah dan Nasional. Diketahui, dari data Distanbun Jateng pada akhir 2018 lalu, kebutuhan jagung di Jateng mencapai 2 juta ton sedangkan produksinya mencapai 3,5 juta ton sehingga mengalami surplus 1,5 ton. Jadi hasil bumi ini tak hanya dikonsumsi orang saja, melainkan juga untuk industri pakan ternak maupun peternak ayam mandiri.
“Semoga dengan dibangunnya sarana umum jalan telford 805 meter dan rabat beton 919,5 yang masing-masing lebarnya 2,5 meter serta Jembatan Limpas sepanjang 20 meter lebar 3,5 meter, ditambah sarana penunjang berupa saluran drainase dan gorong-gorong, dapat lebih mendongkrak produksi jagung kedepannya,” imbuhnya. (Aan Pendim Pemalang).